jpnn.com, JAKARTA - Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit mengatakan MYL dan rekannya membunuh Vicky Firlana (22).
Menurut Ridwan, MYL mengaku dibayar Rp 2 juta untuk menghabisi nyawa Vicky.
BACA JUGA: Astagfirullah, 26 Siswa Terdampak Kejadian Pembunuhan Guru SD di Halaman Sekolah
"Dari keterangan dia (MYL) dijanjikan Rp 2 juta," kata Ridwan, Jumat (11/2).
Ridwan mengatakan MYL dan rekannya dibayar Rp 2 juta seusai membunuh Vicky.
BACA JUGA: Lagi, Kejati NTT Kembalikan Berkas Perkara Pembunuhan Ibu dan Anak di Kupang, Ada Apa?
Namun, pelaku dan rekannya baru menerima uang imbalan Rp 1 juta.
"Dia (MYL) dijanjikan satu orang Rp 1 juta. Satu orang Rp 1 juta, tetapi yang dikasih baru Rp 500 ribu. Baru Rp 500 ribu dia langsung eksekusi," kata Ridwan.
BACA JUGA: Kompol Nanang Soal Pisau Pelaku Pembunuhan Sadis Ibu Guru di Halaman Sekolah, Ternyata
AKBP Ridwan mengatakan kasus itu termasuk pembunuhan berencana.
"Pembunuhan berencana karena mereka merencanakan itu sebelum terjadi, bukan dadakan. Itu, kan, mulai dipanggil, dibayar dikasih DP, sudah merencanakan," kata Ridwan.
Ridwan mengatakan seusai menghabisi nyawa korban, kedua pelaku membawa kabur barang milik Vicky.
"Barang milik korban, motor, dompet, handphone mereka bawa lari," kata Ridwan.
Adapun perihal motif, Ridwan mengaku akan diungkap setelah dalang pembunuhan ditangkap.
"Untuk motifnya nanti kami butuh tangkap amankan. Karena sih eksekutor ini dia (MYL) enggak bisa menyampaikan motifnya," kata Ridwan.
Vicky ditemukan tergeletak dengan kondisi luka tusuk di tempat pemakaman umum (TPU) kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Kamis (10/2).(cr3/jpnn)
Redaktur : Friederich
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama