Ini Penjelasan Karya Komtemporer ‘Ketika Mas Gagah Pergi’

Selasa, 06 Oktober 2015 – 12:20 WIB
FOTO: Public Relations Aksi Cepat Tanggap (ACT) for JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Penulis buku legendaris, Helvy Tiana Rosa mengatakan bahwa Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP) adalah salah satu karya sastra kontemporer yang menjadi rujukan.

“KMGP merupakan novellet legendaris yang ditulis tahun 1992 dan diterbitkan pertama kali tahun 1997. Kini buku Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP) sudah dicetak ulang 39 kali oleh 3 penerbit dan terjual lebih dari satu juta eksemplar,” ucap Helvy Tiana Rosa pada acara Press Conference dan Doa Bersama tentang Ketika Mas Gagah Pergi/KMGP di Bilangan Bintaro, tepatnya di Jalan Gapura Menteng Indah No.1 Bitaro Jaya Sektor 5, pekan lalu.

BACA JUGA: Boyband C-Clown Resmi Dibubarkan

Menurut Helvy, film ini lebih lama difilmkan karena menginginkan film ini untuk diproduksi sendiri.

“Sebenarnya ada 11 PH yang berminat,” kata dia seperti siaran pers Public Relations
Aksi Cepat Tanggap (ACT).

BACA JUGA: Wah.. Wah… Waahhh… Rita Ora Pacari Drummer Bertato Ini Loh...

Dalam perjalanannya, Helvy bertemu penulis skenario yang 'asyik' yaitu Freddy, kemudian bertemu Adha dan Firmansyah.

“Ini proyek pertama, semoga menjadi usaha untuk membangun projek film selanjutnya,” kata Helvy.

BACA JUGA: Mendebarkan, Baru Tayang Perdana, The Martian Udah Raup 55 Juta Dolar AS

N. Imam Akbari, Senior Vice President (SVP) Aksi Cepat Tanggap (ACT), yang hadir pada acara tersebut mengatakan bahwa satu tugas lembaga kemanusiaan adalah tidak sekedar bekerja secara fisik menjembatani ‘si mampu’ dengan ‘si papa’, namun juga ada kewajiban untuk mengedukasi generasi muda.

“Ini adalah sebuah tantangan kita menghasilkan produk budaya untuk anak muda sehingga dapat dengan mudah menyerap kebaikan nilai-nilai kemanusiaan, kedermawanan dan kerelawanan yang dituangkan dalam produk budaya yaitu film,” ujarnya.

Menurut Imam, “Ini tantangan yang luar biasa di tengah kondisi politik dan ekonomi di negeri yang sedang sulit seperti saat ini.”

Terakhir Imam mengatakan, dalam film ini ACT memiliki kesamaan dengan konten cerita KMGP berupa misi sosial untuk Indonesia timur dan anak-anak Palestina. Namun lebih dari itu, tokoh-tokoh dalam KMGP ini memiliki kedekatan dan kemiripan dengan sosok-sosok yang ingin ACT hadirkan ke masyarakat.

Aktor senior, Mathias Muchus mengatakan bahwa motivasi utama bergabung dengan KMGP bukan untuk cari uang, tapi berusaha untuk bikin film yang baik dan berkah.

“Kalau kita cuma berputar diangka-angka, nggak ada berkahnya, kaya juga nggak,” tuturnya.

“Mereka turun tangan untuk membenahi anak-anak muda. Karena film merupakan salah satu media yang sangat efektif untuk mempengaruhi penonton. Kepada media mudah-mudahan melihatnya bukan dari perspektif angka-angka saja,” katanya lagi.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Makin Panas! Dhani Ngotot Masukkan Farhat Abbas ke Penjara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler