jpnn.com, JAKARTA - Kepolisian sudah menggarap 16 saksi terkait penyiraman air keras kepada penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan. Selain saksi, penyidik juga tengah menganalisis rekaman closed circuit television kediaman Novel.
Kepala Bagian Penerangan Umum Markas Besar Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan, dari hasil analisis sementara belum terlihat 16 saksi itu dalam rekaman CCTV Novel yang terindikasi sebagai pelaku. "Belum ada terlihat di 16 orang itu (pelakunya). Itu (yang terlihat) masih orang yang di sekitar (kediaman) Pak Novel," katanya usai menjadi pembicara sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (15/4).
BACA JUGA: Rekaman CCTV di Rumah Novel Baswedan Sudah di Tangan Kepolisian
Martinus menambahkan, hasil akhir analisis CCTV belum bisa disampaikan ke publik. Namun, dia menegaskan, polisi terus bekerja melakukan pendalaman. Karenanya keterangan saksi sangat diperlukan. Menurut Martinus, saksi yang diperiksa itu adalah mereka yang melihat, mengetahui dan mengalami suatu peristiwa. "Kami akan memanggil saksi lain terkait informasi dan keterangan," tegasnya.
Menurut dia, Polri juga membutuhkan keterangan tambahan dari Novel untuk membuat formulasi peristiwa. "Namun sekarang fokus kesembuhan beliau dulu," ujarnya. (boy/jpnn)
BACA JUGA: Pelajar Indonesia di Belanda Minta Teror Novel Diusut
BACA JUGA: Teror ke Novel Baswedan Jadi Ujian untuk Irjen Iriawan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Semoga Hal Buruk Seperti Ini tak Terjadi pada Novel
Redaktur & Reporter : Boy