jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu, diperkirakan melemah dipicu kenaikan imbal hasil obligasi Amerika Serikat.
Pada pukul 9.58 WIB, rupiah melemah 58 poin atau 0,41 persen ke posisi Rp13.988 per dolar AS dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp13.930 per dolar AS.
BACA JUGA: Airlangga Paparkan Proyeksi Ekonomi 2021, Optimis Rebound 5,5 Persen
"Rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS hari ini mengikuti sentimen pelemahan mata uang regional karena meningginya tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu (17/2).
Dia menjelaskan, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun sudah menembus 1,32 persen pada perdagangan kemarin. Hal itu merupakan level tertinggi sejak Maret 2020.
BACA JUGA: Kabar Baik, Rupiah Berpeluang Menguat Rp13.500 Per Dolar AS, Ini Syaratnya...
Kenaikan yield itu kemungkinan karena optimisme pasar terhadap prospek pemulihan ekonomi AS dengan dukungan program stimulus fiskal besar pemerintah.
"Yield yang meninggi tersebut memicu penguatan dolar AS," kata Ariston.
BACA JUGA: Masih Berjaya, Rupiah Lanjutkan Tren Positif Selasa Pagi, Jadi Rp13.873
Sementara itu, faktor dari dalam negeri, revisi penurunan target pertumbuhan ekonomi atau PDB Indonesia 2021 mungkin sedikit membantu pelemahan nilai tukar rupiah.
Seperti diketahui, pemerintah merilis proyeksi pertumbuhan ekonomi 2021 akan sebesar 4,3-5,5 persen berbeda dengan asumsi pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 yang sebesar 4,5-5,5 persen.
"Tapi di sisi lain, optimisme pemulihan ekonomi global belakangan ini mungkin bisa menjaga rupiah tidak terlalu melemah terhadap dolar AS hari ini," ujar Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp13.900 per dolar AS hingga Rp14.000 per dolar AS.
Pada Selasa (16/2) lalu, rupiah ditutup menguat 20 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp13.930 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp13.910 per dolar AS.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia