jpnn.com - JAKARTA – Anggota Komisi IX DPR RI Ayub Khan mengatakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, saat ini mengalami defisit anggaran sebesar Rp 5 triliun. Salah satu penyebabnya karena peserta BPJS Kesehatan Mandiri tidak komitmen dengan kewajibannya.
“Direktur Utama BPJS Kesehatan mengatakan, mayoritas peserta BPJS Kesehatan Mandiri menghentikan kewajibannya membayar iuran setelah mereka mendapatkan pelayanan disaat sakit,” kata Ayub di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Rabu (2/3).
BACA JUGA: CATAT! Kegaduhan Menambah Ketidakpastian, Investor Bakal Kabur
Fenomena tersebut lanjut politikus Partai Demokrat ini, menjadi penyebab utama BPJS Kesehatan mengalami kekurangan anggaran sebesar Rp 5 triliun. Padahal lanjutnya, BPJS Kesehatan berjalan dengan asas gotong-royong.
Meski demikian, Ayub juga menemukan salah satu penyebab malasnya peserta BPJS Mandiri membayar iuran. "Saat ke konstituen, ada yang mengeluhkan cara pembayaran iuran BPJS Kesehatan terbilang rumit," ungkapnya.
BACA JUGA: DPR dan BPK Sepakat Tingkatkan Fungsi Pengawasan
Karena itu, Ayub menyarankan BPJS agar lebih mendekatkan pelayanan pos-pos pemungutan iuran kepada masyarakat. "Saya sarankan BPJS mendirikan pos-pos menampung iuran BPJS Kesehatan lebih dekat dengan masyarakat," sarannya.
Selain itu, Dewan Pengawas BPJS Kesehatan dia harapkan mendorong BPJS lebih pro aktif lagi memberikan penyadaran kepada masyarakat bahwa iuran tersebut sangat diperlukan oleh masyarakat lainnya.(fas/jpnn)
BACA JUGA: Ada Kades Disanjung Menteri Marwan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Langkah Menuju PNS Mumpuni
Redaktur : Tim Redaksi