jpnn.com, GORONTALO UTARA - Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Sekretariat Daerah Gorontalo Utara Robin Daud memastikan Bupati Indra Yasin meninggal dunia bukan karena terpapar Covid-19.
Robin mengatakan Indra Yasin meninggal akibat kelelahan.
BACA JUGA: Berita Duka, Bupati Gorontalo Utara Meninggal Dunia
"Beliau kelelahan setelah menjalani aktivitas yang sangat padat dalam sebulan terakhir," kata Robin Daud di Gorontalo, Kamis.
Dia menjelaskan aktivitas Bupati Indra Yasin cukup menguras energi sejak menghadiri kegiatan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2022 di Kota Kendari Sulawesi Tenggara.
BACA JUGA: Uang Zakat ASN Rp 1,1 Miliar Ditilap, Astagfirullah, Pelakunya Ternyata
Berlanjut pada kegiatan sosialisasi bimbingan teknis penyusunan LPPD di Kota Manado, Sulawesi Utara.
"Dua agenda kedinasan itu dilakukan dengan menempuh perjalanan panjang melalui darat. Kemudian dilanjutkan menghadiri Hari Ulang Tahun Kabupaten Pohuwato serta kegiatan lainnya sehingga diyakini cukup menguras energi beliau," katanya.
Namun, kata dia, bupati berusia 67 tahun itu tetap memberi pelayanan optimal di kediaman pribadi dengan pengaturan jadwal kunjungan yang sangat ketat.
Bupati Indra pada Rabu malam (2/3) sempat merasa bugar bahkan masih menerima beberapa tamu.
"Tentu interaksi tersebut tidak mungkin dilakukan jika almarhum terpapar Covid-19. Beliau hanya sangat kelelahan sehingga harus menjalani istirahat yang cukup," katanya.
Pihaknya tidak mengetahui jika almarhum mengidap penyakit degeneratif seperti jantung.
"Hanya diketahui pak bupati sedang mengalami flu ringan dan sakit kepala," katanya.
Robin menegaskan, jika dihubungkan dengan Covid-19 tentu perlu didukung dengan informasi medis bahwa almarhum terpapar.
Sejauh ini dipastikan Indra Yasin tidak terpapar Covid-19, dan pihak keluarga hanya mengatur jam istirahat sehingga tidak menjalani perawatan di rumah sakit.
"Beliau hanya sempat ke dokter pribadi untuk mengecek kesehatannya," katanya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti