Ini Penyebab Mahalnya Biaya Eksekusi Mati Seorang Terpidana

Rabu, 28 Januari 2015 – 12:50 WIB
Jaksa Agung HM Prasetyo (tengah) saat memberikan keterangan. Foto: Dokumen JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Biaya untuk mengeksekusi seorang terpidana dengan hukuman mati ternyata tidak murah, saat ini anggaran yang disediakan negara sampai Rp200 juta bahkan lebih. Untuk enam terpidana mati kasus narkoba di Nusa Kambangan kemarin, biaya per orangnya sampai Rp 258 juta. Apa penyebabnya?

Jaksa Agung HM Prasetyo mengungkapkan mahalnya biaya eksekusi seorang terpidana mati dimulai dari penentuan tempat. Semakin jauh lokasi eksekusi dari tempat napi ditahan membutuhkan biaya transportasi untuk memindahkanya.

BACA JUGA: Heboh, Foto Jenazah yang Diduga Korban AirAsia Beredar di Tengah Warga Majene

"Terutama berkaitan dengan penentuan tempat yang aman dan kondusif. Waktu itu disepakati untuk tempat di LP Nusa Kambangan. Meskipun jauh dan biaya transportasi mahal," katanya dalam rapat kerja di Komisi III DPR, Rabu (28/1).

Selain itu, tidak jarang dalam pelaksanaan eksekusi ada kendala yang dihadapi, terutama untuk melayani permintaan terakhir para terpidana mati dan keluarganya yang seringkali berubah-ubah.

BACA JUGA: Basarnas: Kapal-kapal Pencari AirAsia QZ8501 Butuh Bekal

"Yang di Boyolali, minta disiapkan baju Vietnam, minta Powa. Termasuk permintaan tentang diapakan jenazah dia nanti. Antara lain dari Nigeria itu tadinya mau dimakamkan di Nusa Kambangan, berubah minta jenazahnya dibawa ke Nigeria. Kami antar sampai Jakarta," jelasnya.(fat/jpnn)

BACA JUGA: Nelayan Majene Temukan Jenazah Diduga Korban AirAsia QZ8501

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menurut Panglima, Inilah yang Membuat TNI Kuat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler