jpnn.com - Bagi Anda yang pernah atau rutin melakukan medical check-up, istilah trigliserida dan kolesterol mungkin sudah tidak asing di telinga. Namun, apakah Anda tahu arti dan perbedaan di antara kedua istilah medis tersebut?
Sebelum bicara soal perbedaannya, Anda perlu tahu bahwa tubuh manusia secara alami memproduksi lemak sebagai cadangan yang akan diubah menjadi energi dan pembentukan sel. Lemak tersebut bisa didapatkan dengan mengonsumsi makanan, seperti susu, keju, mentega, daging dan minyak.
BACA JUGA: Berhubungan Suami Istri Bisa Menurunkan Kolesterol?
Nah, lemak yang Anda makan akan diubah oleh tubuh menjadi trigliserida dan kolesterol. Keduanya merupakan jenis lemak yang bersirkulasi di dalam aliran darah bersama lipoprotein dalam pembuluh darah. Lantas, apa yang membedakan trigliserida dan kolesterol?
Apa itu trigliserida?
BACA JUGA: Sering Sakit Leher Pertanda Gejala Kolesterol Tinggi?
Trigliserida adalah jenis lemak yang sebagian besar didapatkan dari makanan. Saat mengonsumsi makanan, tubuh mengubah kalori tidak diperlukan untuk segera digunakan oleh hati menjadi trigliserida. Senyawa ini disimpan dalam sel-sel lemak yang kemudian dilepaskan hormon dan diubah menjadi energi ketika tubuh kekurangan asupan energi.
Apabila Anda banyak mengonsumsi makanan mengandung lemak serta karbohidrat disertai dengan kebiasaan malas gerak, jumlah lemak di dalam tubuh akan meningkat berkali-kali lipat.
BACA JUGA: 5 Makanan ini Ampuh Jadi Obat Kolesterol Tinggi
Ini artinya, kadar trigliserida di dalam tubuh Anda juga akan lebih banyak dan makin menumpuk. Kondisi ini dikenal medis dengan sebutan hypertrigliceridemia.
Apa itu kolesterol?
Kolesterol merupakan lemak yang diproduksi oleh tubuh dari makanan yang sudah dikonsumsi. Senyawa ini bisa Anda dapatkan dari makanan yang mengandung lemak jenuh. Berbeda dengan trigliserida, makanan berkarbohidrat tidak akan meningkatkan jumlah kolesterol di dalam tubuh.
Berdasarkan jenisnya kolesterol dibagi menjadi dua, yakni kolesterol baik (High Density Lipoprotein/HDL) dan kolesterol jahat (Low Density Lipoprotein/LDL). Kedua jenis kolesterol tersebut memiliki perannya masing-masing.
Secara umum, kolesterol digunakan untuk pembentukan sel dan hormon, serta menunjang sistem pencernaan. Senyawa ini juga membantu pembentukan hormon seks pada pria (testosteron) dan wanita (estrogen dan progesteron).
Tidak hanya itu, kolesterol juga turut membantu menghasilkan hormon stres kortisol dalam tubuh pria dan wanita. Senyawa ini pun membantu produksi vitamin D yang larut dalam lemak ketika kulit terpapar sinar matahari.
Kolesterol bahkan mendukung produksi empedu. Ini merupakan zat untuk membantu mencerna lemak dan penyerapan vitamin A, D, K dan E. Jadi, tak selamanya kolesterol tak baik untuk tubuh.
Perhatikan ini!
Karena trigliserida dan kolesterol beredar di pembuluh darah, keduanya dapat menyebabkan penyumbatan apabila jumlahnya berlebihan. Kondisi ini adalah awal mula terjadinya penyakit jantung koroner, serangan jatung dan stroke.
Jika memiliki kadar kolesterol tinggi, Anda juga harus mengecek kadar trigliserida. Hal ini harus dilakukan karena keduanya dapat membuat Anda berisiko tinggi terkena penyakit jantung ataupun stroke. Bahkan, kadar trigliserida yang terlalu tinggi dapat menyebabkan peradangan akut di daerah pankreas (pankreatitis).
Lalu apa yang harus dilakukan untuk mencegahnya?
Anda harus lebih memerhatikan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari guna menghindari kadar trigliserida dan kolesterol tinggi. Jangan lupa juga untuk mengonsultasikan hasil pemeriksaan Anda dengan dokter.
Dengan begitu, kadar trigliserida dan kolesterol tinggi bisa segera ditindaklanjuti sebelum menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan penyakit jantung koroner, serangan jantung atau stroke. Coba untuk melakukan gaya hidup yang lebih sehat.(NB/AYU/klikdokter)
Redaktur & Reporter : Yessy