Ini Permintaan Khusus Menaker Ida saat Ngopi Bareng Ratusan Pejabat

Selasa, 07 Januari 2020 – 20:03 WIB
Menaker Ida Fauziyah di acara ngopi bareng pejabat Kemnaker di Jakarta. Foto: dok humas Kemnaker

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah meminta para pejabat Kemnaker dapat terus meningkatkan produktivitas kerja, memberikan pelayanan secara optimal bagi masyarakat, serta menjadi influencer melalui media sosial untuk mendukung sosialisasi program-program pemerintah, khususnya di bidang ketenagakerjaan.

Hal itu diungkap Menaker Ida di acara Ngopi Bareng sekaligus bersilaturahmi dengan para Pejabat Pengawas (Eselon 4) dan Para Pejabat Administrator (Eselon 3) di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan, di Jakarta, Selasa (6/1).

BACA JUGA: Sidak Kemnaker Gagalkan Keberangkatan 123 Calon PMI

Menaker Ida mengatakan, seluruh pegawai Kemnaker perlu bersyukur karena telah menjadi bagian penting dalam pembangunan SDM di Indonesia. Menurutnya, untuk mewujud SDM Indonesia yang unggul, maka hal yang terpenting yang harus dihindari di tingkat internal Kemnaker adalah menghilangkan aspek ego sektoral/ego unit, yang nantinya akan menghambat kinerja.

Menaker menambahkan, dalam memberikan kontribusinya dalam membangun SDM, maka pegawai Kemnaker juga perlu untuk membekali diri agar kompeten dan terus berinovasi. Hal tersebut mutlak diperlukan guna menghadapi tantangan ketenagakerjaan yang kompleks.

BACA JUGA: Menaker Ida Fauziyah Mengajak Investor Energi Listrik Berinvestasi ke Indonesia

“Tantangan yang kita hadapi dalam pengembangan SDM saat ini cukup kompleks, mulai dari angkatan kerja kita yang masih didominasi lulusan SMP ke bawah, tingkat produktivitas stagnan, dan tingkat daya saing yang perlu kita tingkatkan,” kata Menaker Ida.

Dalam kesempatan dialog tersebut, Menteri Ida mengatakan, dibutuhkan sinergitas antar unit di Kemnaker dalam upaya memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat. “Tak bisa pelayanan PTSA bekerja secara optimal tanpa didukung semua unit yang ada di sini,” ujar Ida Fauziyah

BACA JUGA: Menaker Ida Terobos Banjir Bekasi

Menteri Ida juga mencontohkan pentingnya sinergitas dalam program Kartu Prakerja. Sertifikat kerja yang dimiliki setelah mengikuti pelatihan akan percuma, apabila pemilik sertifikat kerja masih menganggur. Oleh sebab itu, pentingnya Binapenta membuka perluasan kesempatan kerja seluas-luasnya, karena sudah mengetahui demand-nya.

“Binalattas yang melakukan pelatihan dan BNSP memberikan sertifikasinya, dan penempatannya oleh Binapenta. Setelah ditempatkan, ada peran PHI untuk membangun hubungan yang kondusif dan ada peran pengawas, bagaimana agar norma-norma kerja berjalan dengan baik. Jadi, jika ada salah satu keluar dari siklus itu, maka berarti ada yang pincang dari siklus yang kita bangun itu. Karena tidak terjadi harmonisasi dan sinergitas antar kita,” katanya.

Meski demikian lanjut Menaker Ida, tak ada kata terlambat untuk memulai dibandingkan tak memulai sama sekali. “Mari menjadi bagian yang harmoni dari keluarga besar Kemnaker. Bapak ibu punya peran strategis untuk terbangun harmonisitas itu. Siap bapak ibu? Siap melepaskan ego masing-masing?” tanya Menaker

“Siaap..!!” jawab serentak ratusan pegawai eselon 3 dan eselon 4 di lingkungan Kemnaker.

Ke depan, Menteri Ida kembali menegaskan, bahwa kinerja pegawai Kemnaker tidak dibangun berdasar dari finger print (absensi tangan) saja. “Mumpung tahun baru, mari semangat baru. Kemnaker ini milik kita bersama. Mari berikan layanan terbaik bagi masyarakat. Kita akan terus membangun kebersamaan ini, membangun sinergitas dan sama-sama memotivasi antar kita masing-masing,” katanya

Dalam kesempatan ini, Menaker Ida Fauziyah meminta pegawai Kemnaker menjadi influencer ketenagakerjaan melalui media sosial yang dimiliki masing-masing.

“Bapak ibu harus menjadi influencer ketenagakerjaan yang menyosialisasikan program-program pemerintah. Mari berikan layanan terbaik bagi masyarakat. Terus dan jangan berhenti melakukan inovasi,” ujar Menaker Ida.(jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler