jpnn.com - JAKARTA - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji berharap Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kalbar meningkatkan peran dan memperluas cakupan persalinan.
Menurut dia, dokter spesialis kandungan di daerah tertentu pasti terbatas.
BACA JUGA: Sutarmidji Minta IWAPI Kalbar Membaca Peluang dalam Pemasaran Produk UMKM
Oleh karena itu, bidan harus fokus mengambil peran tersebut, karena mereka tentu sudah dibekali ilmu.
“Saya berharap IBI harus siap berperan karena dari yang saya ketahui sebagian besar kehamilan dan ibu melahirkan itu banyak ditangani oleh dokter spesialis kandungan. Nah, bidan harus bisa mengambil peran itu ketika dokter kandungan tidak ada di wilayah tersebut," katanya.
BACA JUGA: Sutarmidji Ajak NU Bersama-sama Membangun Kalbar
Gubernur Sutarmidji mengatakan itu pada kegiatan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) VII dan HUT Ke-71 IBI di Sungai Raya, Sabtu (3/9).
Pemerintah Provinsi Kalbar meminta IBI agar mengambil peran penting dalam meningkatkan potensi yang baik pada ibu hamil.
BACA JUGA: 1 Jemaah Haji Kalbar Dikarantina di Batam, Sutarmidji: Kami Doakan Segera Pulih
Dia mengatakan bidan harus meningkatkan potensi agar bisa membantu menjaga kehamilan dan proses melahirkan yang baik.
“Nah, bidan bisa mengambil peran itu," ungkapnya.
Menurut Sutarmidji, pendeteksi untuk ibu hamil itu sangat penting. Misalnya, mengenai kesehatan reproduksi, seperti pendeteksi dini kanker payudara. Pemeriksaan ibu hamil harus digalakkan, sehingga ketika proses melahirkannya lebih baik.
"Deteksi dini itu penting. Kesehatan ibu hamil itu penting untuk difokuskan, karena apabila kehamilannya sehat, maka kelahirannya juga pasti akan baik dan lebih mudah," katanya.
Ketua Umum IBI Provinsi Kalbar Eni Nurjasmi mengatakan pihaknya sudah berupaya maksimal meningkatkan potensi bidan untuk kesehatan ibu hamil.
Pihaknya juga sudah melakukan berbagai upaya di seluruh tingkat kepengurusan, mulai dari pusat, provinsi maupun kabupaten/kota untuk memfasilitasi bidan bidan agar dapat memberikan pelayanan secara maksimal dan berpotensi untuk kesehatan ibu hamil.
“Serta tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan," ungkapnya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi