jpnn.com - JAKARTA - Tahun 2013 bisa disebut sebagai salah satu momen yang paling hebat bagi PB PBSI. Beberapa gelar juara berhasil direbut para pebulutangkis Pelatnas. Selain Djarum Indonesia Open Superseries Premier, Indonesia juga menempatkan dua wakilnya ke tangga juara dunia.
Mereka ialah ganda campuran Tontowi/ Ahmad dan ganda putra Mohammad Ahsan/ Hendra Setiawan. Meski begitu, PB PBSI tak mau berpuas diri. Kabid Binpres PB PBSI, Rexy Mainaky mengatakan, Indonesia masih memiliki tantangan berat di masa mendatang.
BACA JUGA: Hamilton Merasa Membalap Seperti Orang Idiot
Bagi legenda hidup bulutangkis Indonesia tersebut, PR terbesar PB PBSI bukanlah mempertahankan gelar juara dunia ataupun All England. Sebab, ada hal lain yang lebih penting dari gelar-gelar bergengsi itu.
“PR terbesar sebenarnya adalah bagaimana regenerasi pemain untuk jangka waktu empat hingga delapan tahun ke depan. Tidak mudah memindahkan tongkat estafet dari pemain senior ke junior,” terang Rexi di situs resmi PB PBSI.
BACA JUGA: Vettel Kaget Bisa Raih Pole Position ÂÂ
Rexy menambahkan, PB PBSI sudah merancang program untuk memuluskan rencana itu. Saat ini, PB PBSI sudah menyiapkan nama-nama yang akan menjadi prioritas untuk tampil di sejumlah kejuaraan besar seperti Asian Games hingga Olimpiade.
“Apakah kami akan memperbanyak pemain di kategori potensi dan memperkecil jumlah pemain elite? Pemain-pemain potensi juga harus benar-benar dilihat. Bukan hanya dilihat dari juaranya. Banyak pemain yang juara di Sirnas dan pertandingan lainya, tetapi saat bertanding di luar negeri kalah-kalah juga. Jadi harus dilihat lagi potensi atlet ini sejauh mana,” tegas Rexy. (jos/jpnn)
BACA JUGA: Peringkat Pesepak Bola Cilik Indonesia di Atas Inggris dan Spanyol
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tokyo Tuan Rumah Olimpiade 2020
Redaktur : Tim Redaksi