jpnn.com, PADANG - Tokoh masyarakat di Padang Pariaman, Budi Utama mengatakan hampir seluruh kalangan masyarakat Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengenal sosok anggota DPR RI Mulyadi.
Dia mengatakan hal tersebut didasari atas banyaknya kontribusi Mulyadi terhadap pembangunan Sumbar selama tiga periode menjabat.
BACA JUGA: Benarkah Aksi Andre Terkait dengan Pilgub Sumbar? Simak Penjelasan Gerindra
"Hampir semua masyarakat Sumbar ini tahu Pak Mulyadi, apalagi di Padang Pariaman masyarakat sudah sangat akrab dengan beliau. Rekam jejak beliau di Sumbar khususnya di Dapil Sumbar 2 ini sangat banyak sekali, jadi masyarakat sudah sangat tahu Pak Mulyadi," ujar Budi.
Menurut Budi, sosok Mulyadi adalah aktor dari percepatan perkembangan daerah tertinggal di Sumbar.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Drama Kursi Melayang di Kongres PAN, Aturan Dana BOS Rawan
Seperti yang diketahui, pada awal Agustus 2019 menjelang peringatan hari Kemerdekaan RI, dua dari tiga kabupaten tertinggal di Sumatera Barat yaitu Pasaman Barat dan Solok Selatan dinyatakan lepas dari status tersebut.
Tinggal menyisakan satu kabupaten lagi yaitu Kepulauan Mentawai. Hal tersebut terwujud berkat Mulyadi yang selalu menyuarakan kebutuhan masyarakat ke parlemen ataupun lembaga-lembaga pemerintahan pusat.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Kebijakan Soal Gaji Guru Honorer dan Kemarahan FPI
Selain mempercepat lepasnya status dua kabupaten sebagai daerah tertinggal, Mulyadi juga orang di balik keberhasilan program pembangunan masyarakat tertinggal dari kementerian.
Di antaranya adalah program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dan Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP) dari Kementerian PUPR.
"Pak Mulyadi sangat merakyat, beliau sangat memedulikan masyarakat kecil Sumbar, program yang disalurkan juga pro rakyat untuk membangun daerah tertinggal di Sumbar," kata Budi.
Sementara itu, kandidat gubernur pada Pilgub Sumbar September mendatang, Mulyadi mengatakan bahwa PPIP tak hanya berhasil meningkatkan infrastruktur pedesaan Sumbar tetapi juga meningkatkan kompetensi masyarakat yang terlibat dalam program tersebut.
Pada dasarnya, sambungnya, PPIP adalah program pemberdayaan masyarakat. Masyarakat di pedesaan dituntut merancang desain hingga anggaran atas proyek pedesaan.
Dengan demikian warga desa yang merancang proyek tersebut mendapatkan keahlian untuk membuat proposal pengerjaan proyek infrastruktur.
Bahkan, kata dia, kini terdapat masyarakat yang meningkat perekonomiannya karena beralih menjadi kontraktor pembangunan infrastruktur berkat PPIP.
"Tujuan saya membantu masyarakat, ada masyarakat yang saat ini telah meningkat perekonomiannya berkat ilmu yang didapat ketika terlibat di PPIP, saya senang sekali," tutur Mulyadi.
Terakhir, dia mengatakan memiliki program untuk meningkatkan kompetensi masyarakat jika diberikan amanah sebagai Gubernur Sumbar periode 2021-2024. Dengan itu diharapkan masyarakat dapat memberikan kontribusi lebih dalam upaya memajukan Ranah Minang.
"Saya telah memiliki rancangan pemberdayaan masyarakat nanti akan saya terapkan jika diberikan amanah sebagai gubernur selanjutnya agar daerah kita menjadi lebih maju dari saat ini," pungkasnya. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia