Ini Refleksi AM Fatwa Saat Peringatan HUT Kemerdekaan RI

Sabtu, 20 Agustus 2016 – 02:50 WIB
Anggota DPD RI dari Provinsi DKI Jakarta, AM Fatwa. FOTO: Dok.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Proklamasi 17 Agustus 1945 adalah buah dari totalitas perjuangan fisik dan diplomasi para pendiri bangsa. Kemerdekaan yang ditopang oleh semangat untuk berdaulat, berdikari, dan berkebudayaan merupakan warisan bagi seluruh rakyat Indonesia, bukan miliki orang per orang, suku, golongan, kelompok, atauapun agama tertentu.

"Kemerdekaan adalah sebuah mukadimah, pembuka jalan menuju politik yang berdaulat, ekonomi yang berdikari, dan kehidupan sosial budaya yang berkebudayaan. Selama itu belum terwujud, kemerdekaan tidaklah memiliki arti, hanya sebuah angan yang menggantung,” ujar Senator atau Anggota DPD RI dari Provinsi Jakarta, A.M. Fatwa, saat sambutan pada peringatan Hari Kemerdekaan RI di Komplek Pondok Karya Pembangunan (PKP)/Jakarta Islamic School, Kelapa Dua Wetan, Cibubur, Jakarta Timur.

BACA JUGA: Dua Jabatan Panglima Diserahterimakan

Upacara peringatan 71 tahun kemerdekaan Republik Indonesia di PKP/Jakarta Islamic School, yang merupakan proyek monumental MTQN V/1972 di Jakarta tersebut dihadiri seluruh civitas akademika mulai dari tingkat TK, SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi.

Politikus senior yang pernah menjabat Wakil Ketua DPR RI dan Wakil Ketua MPR RI ini mengingatkan bahwa kemerdekaan adalah rahmat dan karunia dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.

BACA JUGA: Jangan Sembarangan Berselfie di Arab Saudi

Untuk itu, AM Fatwa menegaskan wajib hukumnya bagi setiap komponen bangsa untuk berkerja keras, berkerja nyata, dan bekerja sama membangun Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Menurutnya, kemajemukan bangsa Indonesia sudah seharusnya menjadi anugerah, bukan musibah. Karena bangsa ini sejatinya sedang dihadapkan pada pertarungan antar ideologi dan infiltrasi budaya asing yang berusaha menghapus identitas dan jati diri bangsa.

BACA JUGA: Angkatan Laut RI-Pakistan Gelar Latihan Bersama Bidang Militer

"Oleh karenanya, pembangunan mental manusia dan pembangunan fisik dalam pembangunan bangsa dan negara tidak bisa dipisahkan dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan Indonesia seluruhnya,” ujar AM. Fatwa.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Prajurit, Pengurus Jalasenastri dan PNS Sambut Pangarmabar Baru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler