jpnn.com, JAKARTA - Presiden ketiga RI Prof BJ Habibie mengatakan, Indonesia harus menghadapi kompetisi global dengan mengandalkan pada system standardisasi.
Standar merupakan langkah pertama untuk menciptakan dan terus mendorong kualitas sumber daya bangsa.
BACA JUGA: Inilah Pemenang Anugerah Jurnalistik BSN 2017
Terutama sumber daya manusia terbarukan yang mampu berkompetisi dan meningkatkan taraf kehidupan lebih baik.
"Saya ingat, dua dasawarsa lalu, Badan Standardisasi Nasional (BSN) didirikan karena adanya keyakinan bila bangsa Indonesia ingin maju, maka harus mengandalkan pada standar," kata Habibie di peringatan 20 tahun BSN, kemarin (30/3).
BACA JUGA: Habibie: Industri Dirgantara Dihancurkan saat Reformasi
Atas dasar keyakinan ini, lanjutnya, kemudian digulirkan misi bersama untuk mewujudkan satu standar di Indonesia, yaitu SNI (standar nasional Indonesia).
Bersamaan dengan itu, muncul keyakinan melahirkan SDM maupun lembaga yang mampu dan berkualitas untuk mengembangkan serta memajukan kegiatan standardisasi serta penilaian kesesuaian.
BACA JUGA: BSN Bakal Buka Perwakilan di Makassar dan Palembang
"Persaingan di era perdagangan bebas saat ini sangat sengit. Namun, standardisasi semakin berperan dalam memfasilitasi pertukaran produk dan pergerakan SDM di lintas negara," terangnya.
Habibie menegaskan, tidak ada alasan bagi bangsa Indonesia tidak tampil pada barisan depan dalam berkompetisi tingkat regional maupun global. Hal ini dimungkinkan hanya melalui standardisasi.
"Standardisasi merupakan keniscayaan untuk berkompetisi di depan secara berkelanjutan. Kalau Indonesia ingin maju, berpeganglah pada standar," pungkasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Habibie Ajak Generasi Muda Jauhi SARA
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad