Ini Saran dan Sikap APPI buat Pemain Liga yang Diputus Kontrak

Senin, 18 Mei 2015 – 14:09 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) menyarankan agar pemain tak menerima terminasi kontrak dari klub. APPI mengungkap, pemain harus berani menagih nilai ideal yang harusnya diterima sesuai kontrak.

"Pokoknya, pemain harus menerima DP (uang muka) kontrak plus 4 bulan gaji, sesuai dengan pembagian per bulan setelah dipotong DP," kata General Manager (GM) APPI, Valentino Simanjuntak, Senin (18/5).

BACA JUGA: Le Mans Bawa Kutukan, Sudah 7 Tahun Rossi Gagal Menang

Selain sempat menyebut kesepakatan klub dan PT Liga Indonesia (LI) 'ngaco', APPI juga menyebut banyak kejanggalan dalam keputusan PT LI. Saat pemain diputus kontraknya secara sepihak, harus ada kompensasi yang diberikan.

Jadi, pemain tidak dirugikan begitu saja, setelah bekerja keras dalam persiapan tim. Lebih dari empat bulan menjalani kewajiban, mereka hanya mendapatkan 25 persen dari kontrak.

BACA JUGA: Mourinho Tolak Tawaran Kembali Melatih Madrid

"Harusnya dapat kompensasi yang ke depan, karena diputus. Minimal dapat sesuai dengan UU ketenagakerjaan, gaji satu bulan ke depan," tegasnya.

Seperti diketahui, klub sepakat memberi 25 persen kontrak setelah PT LI menyarankan demikian. Itu sebagai konsekuensi sepihak, setelah PSSI memberhentikan kompetisi dengan alasan force majeure.

BACA JUGA: Temui FIFA Minggu Depan, Pemerintah Mau Beberkan yang Satu Ini

Karena itu, APPI meminta pemain untuk berani menagih hak mereka dan menolak terminasi 25 persen kontrak.

Metode terminasi sebelumnya juga pernah dilakukan oleh klub di era Indonesia Premier League (IPL). Kini, metode tersebut ditiru oleh PT LI dan klub Indonesia Super League (ISL). (dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Houston Rockets ke Final Barat NBA dengan Cara yang Luar Biasa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler