jpnn.com, SURABAYA - Universitas Airlangga bersiap diri dengan penerapan tatanan baru yang digagas pemerintah dalam New Normal di tengah pandemi Covid-19 ini.
Rektor Universitas Airlangga Prof. Dr. H. Mohammad Nasih menyatakan pihaknya siap menghadapi tatanan baru, terutama dengan sejumlah agenda yang dalam waktu dekat dilakukan.
BACA JUGA: 20 Tenaga Medis di RS Unair Positif Corona tanpa Gejala
Sejumlah agenda tersebut di antaranya penerimaan mahasiswa baru melalui Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) pada Juli 2020.
Kemudian jalur mandiri pada Agustus. Masa perkuliahan akan dimulai pada September.
BACA JUGA: Lihat Tingkah Laku Warga Surabaya yang Santai ke Mal, Dokter RS Unair Hanya bisa Pasrah
"Beberapa mata kuliah dilakukan secara online, sedangkan mata kuliah yang tidak bisa, kami akan menata perkuliahan mulai dari tempat duduk dan banyak hal lainnya," jelas Nasih.
Kesiapan UNAIR ini tentu menjadi bagian penting bagi kampanye penerapan new normal atau tatanan baru yang nantinya menjadi rutinitas baru.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Bu Risma vs Khofifah, Cerita Kelam Ruslan Buton, Membandingkan Jokowi dan SBY
Pakar epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Dr. Muhammad Atoillah Isfandiari dr., M.Kes mendefinisikan new normal sebagai pola hidup baru.
“Tahapannya biasanya begini. Awalnya kan terpaksa, kemudian jadi biasa, baru setelah itu jadi budaya dan jadi bagian dari karakter kita,” kata Atoillah.
Atoillah juga memaparkan selama pandemi Covid-19 berlangsung, banyak kegiatan di luar rumah, seperti bekerja, sekolah, belanja, konsultasi dokter, dan diskusi dilakukan secara online dari rumah.
Kebiasaan ini menjadi tolak ukur diterapkannya new normal di Indonesia.
Atoillah berpendapat, new normal memiliki dua dimensi, yaitu personal dan kelompok. Dimensi personal lebih kepada kesadaran diri, seperti bersalaman saat bertemu.
Sedangkan dimensi kelompok atau komunitas berupa aturan yang dibuat oleh pemerintah kepada masyarakat agar patuh dan memiliki landasan hukum.
“Kalau dimensi personal tak mungkin diberi aturan, lebih kepada kesadaran setiap orang. Tapi kalau komunitas, harusnya memang bisa dibuat aturan untuk dipatuhi,” ungkapnya.
Seperti yang disampaikan oleh Rektor UNAIR, pemberlakuan kuliah secara online atau daring juga menjadi kebiasaan baru di sejumlah fakultas.
Salah satunya diakui oleh Dekan Fakultas Kedokteran UNAIR Prof. Dr. dr. Soetojo yang mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan segala sesuatunya untuk menunjang pembelajaran dengan pola yang baru, seperti kuliah daring.
“Proses pembelajaran di FK UNAIR tentunya akan balik lagi seperti semula namun tidak sepenuhnya sama,” ujar Prof Soetojo.
Menurutnya, ang perlu diatur adalah praktikum. Jika selama ini pembelajaran di laboratorium itu berdekatan, nantinya akan diatur jaraknya.
Dalam hal ini tentu saja harus menambah sarana dan prasarana atau minimal mengatur jadwal mahasiswa agar tidak terlalu berlebihan dalam satu laboratorium.
“Nanti pas new normal, kami akan padukan antara daring dan tatap muka. Dengan cara itu mahasiswa FK UNAIR akan lebih banyak mendapatkan hal-hal baru,” tambah Soetojo.
Pernyataan Soetojo ini didukung juga dengan laporan seluruh departemen di FK UNAIR selama pandemi ini, bisa menjalankan proses pembelajaran dengan lancar, bahkan pembelajaran daring dinilai jauh lebih efektif dan efisien. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia