jpnn.com, JAKARTA - Banyak orang yang mencoba bertahan dengan membangun usaha sendiri di tengah pandemi. Namun, hal ini menjadi kendala bagi mereka yang punya keterbatasan waktu dan tenaga.
Beberapa brand lokal pun berinisiatif membuka peluang usaha lewat kemitraan untuk membantu mereka yang tengah berjuang membangun usaha.
BACA JUGA: Si Cantik ini Makin Serius Geluti Bisnis Hijab
Salah satunya Amily Hijab yang mendorong para wanita untuk mendapatkan penghasilan tambahan tanpa meninggalkan kewajiban sebagai istri maupun ibu rumah tangga.
"Tentu dengan modal yang terjangkau, hanya Rp 500-ribuan,” ujar owner Amily Hijab, Najmi Nurul Haq dalam keterangan tertulisnya, Kamis (21/10).
BACA JUGA: Awalnya Coba-coba, Kini Si Cantik ini Mantap Geluti Bisnis Hijab
Najmi mengungkapkan bahwa saat ini sudah ada lebih dari 200 anggota yang bergabung. Dia juga mengeklaim beberapa anggotanya sudah memetik buah dari kemitraan tersebut.
“Tahun ini kami harusnya memberangkatkan dua orang untuk umrah, dua orang wisata Asia, dan dua orang wisata domestik. Namun karena ada pembatasan Covid-19, kami memberikan reward cash sebagai gantinya,” ujarnya.
BACA JUGA: Nagita Slavina Rambah Bisnis Hijab
Amily Hijab didirikan Najmi bersama pasangannya, Ilham Mauluddin. Mereka tidak memulai bisnis mereka dengan mudah.
Domisili mereka di Tasikmalaya, yang minim akses informasi menjadi tantangan menjangkau supplier yang dapat memenuhi kebutuhan usaha mereka.
“Bagi kami bisnis adalah wasilah kebaikan, salah satunya semangat menyebarkan syiar hijab syar’i. Selain itu, bisnis dengan tujuan baik haruslah dimulai dengan cara yang baik dan dilakukan dengan proses operasional yang baik.” ungkap Najmi.
Bordir manual khas Tasikmalaya disebut Najmi, menjadi nilai jual utama dari tokonya yang memiliki akun Instagram @amilyhijab tersebut.
“Ini adalah sebuah peluang yang bagus untuk mengangkat kerajinan tradisional menjadi lebih modern lewat produk fashion muslimah yang kami tawarkan, sekaligus menuntaskan misi kami dalam utilisasi produk berbasis kearifan lokal," tuturnya. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh