jpnn.com, BEIJING - Pemerintah China berhasil mengatasi lonjakan kasus COVID-19 varian Delta dalam waktu 35 hari.
Pada Senin (23/8), sudah tidak ditemukan adanya kasus baru yang menimpa penduduk setempat.
BACA JUGA: Selandia Baru Belum Bisa Menghentikan Laju Varian Delta, Menteri COVID-19 Tetap Bangga
Setelah 35 hari sejak ditemukan kasus Delta di Nanjing, Provinsi Jiangsu, beberapa wilayah di China, seperti Beijing, Sichuan, dan Jiangsu sendiri sudah mencabut pembatasan aktivitas masyarakat dan memulai kembali kehidupan normal.
Sejak Senin itu pula, siapa pun yang melakukan perjalanan dari Nanjing sudah tidak lagi diwajibkan menunjukkan hasil tes PCR negatif.
BACA JUGA: Pertahanan Kokoh Selandia Baru Dijebol Varian Delta, PM Jacinda Langsung Gunakan Jurus Andalan
Mereka yang memasuki kawasan berisiko rendah di Nanjing hanya diminta memindai kode kesehatan dan cek suhu badan.
Untuk pertama kalinya Nanjing tidak menemukan kasus positif pada Senin itu.
Sementara itu, lalu lintas di Wuhan, Provinsi Hubei, dan Provinsi Sichuan sudah mulai normal sejak Minggu (22/8).
Demikian halnya dengan beberapa kawasan di Beijing yang sebelumnya di-lockdown telah dibebaskan lagi sejak Minggu itu pula.
Di Kota Zhengzhou, Provinsi Henan, dalam delapan hari terakhir sudah tidak ditemukan kasus baru.
Hanya di Shanghai yang hingga Sabtu (21/8) masih ditemukan enam kasus Delta. Namun semuanya sudah mendapatkan perawatan medis.
Keberhasilan China dalam mengatasi varian Delta tersebut, di antaranya dengan melakukan tes PCR massal berulang kali untuk memisahkan orang yang terinfeksi dan tidak.
Di Yangzhou, Provinsi Jiangsu, saja digelar tes massal sampai 12 kali. Di Nanjing dan Zhengzhou, masing-masing tujuh dan lima kali.
Satu kasus positif ditemukan, yang bersangkutan dan sejumlah kontak dekatnya langsung dilarikan ke rumah sakit dan diisolasi.
"Strategi epidemi tanpa toleransi yang diterapkan China sangat tepat, meskipun varian Delta sangat menular dan meluas," kata Wang Guangfa, pakar pernapasan dari Peking University First Hospital dikutip Global Times.
Dengan mulai meredanya kasus COVID-19 tersebut, beberapa kegiatan di China sudah mulai digelar lagi, termasuk pengarahan pers harian oleh Kementerian Luar Negeri (MFA) yang sempat ditangguhkan selama beberapa pekan.
Demikian halnya dengan agenda-agenda kegiatan yang digelar Pusat ASEAN-China (ACC).
"Beberapa agenda yang sempat tertunda kita jadwal ulang untuk bisa terlaksana dalam waktu dekat," demikian pesan singkat ACC melalui WeChat yang diterima ANTARA Beijing, Selasa (24/8) pagi. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo