jpnn.com, SURABAYA - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surabaya, Jatim memastikan siap untuk melakukan donor plasma darah.
Peralatan untuk pengambilan sampel sebagai materi vaksin Covid-19 pun sudah tersedia di kantor PMI Surabaya.
BACA JUGA: Australia Kembangkan Terapi Plasma Darah untuk Pasien COVID-19
Namun, pelaksanaan donor plasma darah itu belum bisa dilakukan, karena pihak PMI Surabaya masih menunggu protap dari PMI Pusat.
Protap tersebut digunakan sebagai acuan dalam mengambil plasma darah dari calon pendonor.
BACA JUGA: Dokter: Plasma Darah Untuk Terapi Covid-19 Tidak Diperjualbelikan
Kepala PMI Surabaya Budi Arifah menngatakan, setidaknya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan plasma darah dari calon pendonor.
Di antaranya, calon pendonor adalah mereka yang pernah dinyatakan positif terjangkit virus Covid-19.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Klaster Freeport Dimulai, Pemprov DKI Ingkar Janji? Telur Infertil
Namun, sudah dinyatakan sembuh oleh rumah sakit tempat dia periksa dan dirawat.
Kedua, lanjut Budi Arifah, calon pendonor yang bisa mendonorkan plasma darah lebih diutamakan pria.
Sedangkan untuk wanita yang pernah melahirkan disarankan untuk tidak melakukan donor plasma darahnya.
"Dia harus benar-benar sembuh dari Covid-19. Itu dipastikan dari dua kali hasil tes swab PCR dan hasilnya harus negatif. Kenapa pria? Karena wanita yang pernah melahirkan, imun tubuhnya tidak sekuat pria sehingga lebih diutamakan calon pendonor harus pria," kata Budi kepada awak media baru-baru ini.
Dia mengatakan, jika protap sudah keluar dari PMI pusat, pihaknya akan langsung menyosialisasikan kepada masyarakat dan rumah sakit.
"Kami tetap mendahulukan calon pendonor yang sesuai dengan syarat tersebut," tambahnya.
Terkait dengan donor plasma darah pasien positif dari orang tanpa gejala (OTG), Budi Arifah belum bisa memastikan secara detail. Dia akan berkoordinasi dulu dengan pihak lab terkait plasma darah OTG. (ngopibareng/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia