jpnn.com, SEMARANG - Sebanyak 31.255 tenaga kesehatan akan menjadi penerima proses vaksinasi tahap pertama di Jateng. Tak hanya tenaga kesehatan, tapi para petugas penunjang kesehatan lain seperti sopir ambulans hingga petugas pemulasaraan jenazah menjadi prioritas.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo saat menggelar press conference secara daring, Senin (4/1). Yulianto mengatakan, tahap pertama vaksin yang datang di Jateng sebanyak 62.560 dosis vaksin jenis Sinovac.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Uang FPI di Rekening Hilang! TNI Turun Tangan, Para Guru Muda Cemas
"Jadi satu orang nantinya mendapat vaksin dua kali, sehingga tahap pertama nanti ada 31.255 orang yang divaksin. Kami prioritaskan untuk tenaga kesehatan dan tenaga penunjang kesehatan sebagai pihak yang memiliki resiko tinggi tertularnya Covid-19. Proses vaksinasi direncanakan dimulai pada tanggal 14 Januari nanti," kata Yulianto.
Meski begitu, tidak semua tenaga kesehatan dan tenaga penunjang kesehatan lanjut dia bisa mendapatkan vaksin tahap pertama itu. Pasalnya, ada sejumlah pantangan yang tidak boleh diberikan vaksin jenis Sinovac ini.
BACA JUGA: Para Kiai di Jateng Diusulkan Terima Vaksin Covid-19, Begini Reaksi Pak Ganjar
"Mereka yang tidak boleh divaksin adalah berusia di atas 59 tahun, memiliki komorbid seperti diabetes, jantung dan lainnya serta pernah terinveksi Covid-19. Vaksin ini juga tidak boleh disuntikkan pada wanita hamil atau menyusui," terangnya.
Nantinya, 62.560 dosis vaksin Sinovac yang telah tiba di Jateng akan segera didistribusikan ke seluruh Kabupaten/Kota. Namun saat ini, pihaknya sedang melakukan pendataan dan pelengkapan administrasi serta pengecekan-pengecekan.
BACA JUGA: Putin Sudah Siap Disuntik Vaksin Rusia Sputnik V
"Akan kami bagi habis ke seluruh kabupaten/kota. Jadi semuanya bisa," imbuhnya.
Meski begitu, Yulianto mengatakan bahwa jumlah dosis yang diterima masing-masing Kabupaten/Kota tidak sama. Di beberapa daerah akan mendapatkan lebih banyak, dan daerah lain mendapatkan lebih sedikit.
"Semuanya dapat, tapi jumlahnya tidak sama. Misalnya Kota Semarang tahap awal ini akan dapat 5.450 dosis, dan Solo mendapat 4.364 dosis. Untuk daerah lain, sedang kami finalisasi jumlahnya," terangnya.
Meski begitu, Yulianto meminta masyarakat tenang karena vaksin yang datang saat ini baru tahap pertama. Nantinya, sebanyak 23,3 juta warga Jateng akan mendapatkan vaksin Covid-19 dari pemerintah.
"Jadi ada beberapa tahap nantinya, Jateng secara sasaran ada 23,3 juta masyarakat yang divaksin. Itu lebih dari 70% jumlah penduduk di Jateng, sehingga kalau itu bisa dilaksanakan maka herd immunity bisa tercapai," jelasnya.
Terkait proses vaksinasi, nantinya seluruh Puskesmas di Jateng yakni 878 dan 316 rumah sakit akan menjadi tempat pelaksanaan vaksinasi. Beberapa klinik swasta juga akan digandeng untuk pelaksanaan vaksinasi itu, dengan syarat tertentu.
"Untuk vaksinator, sudah kami siapkan dan kami latih. Vaksinasi tahap pertama ini, ada 2.785 petugas yang sudah dilatih. Sementara tahap kedua sudah ada 6.317 vaksinator dan akan terus berjalan," terangnya.
Disinggung terkait keamanan vaksin, Yulianto mengatakan bahwa vaksin yang nantinya digunakan di Indonesia sudah dijamin keamanannya. Masyarakat tidak perlu khawatir, karena vaksin sudah terjamin keamanan dan kehalalannya.
"Efektivitas dan keamanan sudah teruji secara klinis beberapa tahap, jadi masyarakat tidak perlu khawatir. Kehalalan juga sudah terjamin," pungkasnya.(flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia