jpnn.com, MAKASSAR - Pelatih PSM Makassar Joop Gall memiliki tugas berat di tiga pertandingan tersisanya pada Liga 1 musim 2021/2022.
Tiga laga tersisa pasukan Juku Eja, yakni menghadapi Persib Bandung 22 Febuari, Bhayangkara FC 25 Febuari, dan PSS Sleman 1 Maret mendatang.
BACA JUGA: Skor Akhir Persita Vs PSM 2-0, Tren Negatif Juku Eja Berlanjut
Pelatih asal Belanda dituntut untuk mengamankan poin penuh.
Sebab, kemenangan bakal mengamankan posisi mereka di kasta tertinggi Liga Indonesia.
BACA JUGA: PSM Kalah Lagi, Joop Gall Gagal Bersaing di Papan Atas Liga 1
Nah, untuk bertahan dalam di kompetisi terbaik Indonesia, klub kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan wajib memenuhi sejumlah syarat ini.
1. Wajib Menang Tiga Laga Terakhir
BACA JUGA: Ini Starter PSM vs Persita, Siapa Bakal Terpeleset?
PSM saat ini berada dalam zona yang tidak aman.
Pasukan Ramang harus bersaing dengan Persipura Jayapura, Barito Putera, dan Tira Persikabo untuk bertahan di Liga 1.
Empat tim ini memiliki jarak poin yang sangat dekat.
Siapa pun yang tergelincir, maka sulit untuk selamat dari zona degradasi.
Tentunya di sisa laga mereka akan berjuang mati-matian untuk mendulang kemenangan.
PSM pun mendapat beban tinggi dari para suporter setianya.
Tim besutan Joop Gall wajib memenangkan tiga pertandingan terakhirnya.
"Kami harapkan PSM menyapu bersih tiga pertandingan terakhirnya. Bagaimana pun caranya, PSM wajib memenuhi itu," kata Sekertaris Red Gank, Sadakati Sukma, Minggu (20/2) malam.
Dia menyebut, jika PSM mampu mendapatkan kemenangan dalam tiga laga itu maka bisa selamat dari zona berbahaya.
"Lawan Persib, Bhayangkara FC dan PSS Sleman pokoknya wajib menang. Kami mau PSM memenangkan laga itu," tambahnya.
2. Harus Raih 4 poin agar Aman
PSM saat ini mengoleksi 28 poin.
Poin tersebut membuat posisi tim merah maroon belum aman dari zona degradasi.
Untuk bisa bertahan di Liga 1, PSM cukup menggenggam satu kali kemenangan dan sekali imbang dari empat laga tersisa.
Untuk mendapatkan poin tersebut, PSM mendapat hadangan kuat dari Persib Bandung dan Bhayangkara FC.
Kedua lawannya itu juga tengah berjuang mati-matian untuk bersaing dengan Arema FC dalam perburuan gelar juara Liga 1.
"Kami belum menyerah. Kami akan berusaha untuk memperbaiki permainan," kata pelatih PSM Joop Gall.
Mantan juru taktik FC Emmen itu meminta anak asuhnya untuk meningkatkan permainan kala bertanding.
"Saya harap pemain bisa menerapkan strategi dan taktik yang diberikan saat latihan," tegasnya.
3. Posisi Joop Gall dalam Bahaya
Posisi pelatih PSM Joop Gall dalam bahaya saat ini.
Apalagi dia gagal mengangkat performa klub tertua di Indonesia.
Sejak menangani PSM, pria kelahiran 25 Desember 1963 itu baru merasakan dua kali kemenangan.
Empat pertandingan berakhir tumbang dan dua berujung seri.
Kegagalannya bersama PSM, Joop Gall dapat sorotan tajam dari fans setianya.
Mereka berharap revolusi total dalam tubuh tim.
Tidak tanggung-tanggung fans menganggap Joop Gall gagal total.
"Dia Joop Gall gagal total. Kami suporter sangat kecewa," kata Sekjen kelompok suporter Red Gank, Sadakati Sukma.
Jika gagal mendapatkan misi di tiga pertandingan terakhir, Joop Gall pun bisa saja mengikuti jejak Milomir Seslija. (mcr29/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : M Srahlin Rifaid