jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo punya tantangan tersendiri jika kelak hendak maju sebagai calon pada Pemilu Presiden 2019.
Arya mengatakan, Gatot yang tahun depan pensiun mesti harus mengantongi dukungan dari partai politik. "Gatot tantangannya adalah dukungan partai, karena dia bukan politikus," kata Arya saat dihubungi JPNN.com, Kamis (13/7).
BACA JUGA: Pilpres 2019 jadi Uji Coba AHY Untuk 2024
Arya menambahkan, Gatot juga tidak memiliki basis massa yang besar. Sebab, tingkat dukungan untuk petinggi TNI kelahiran Tegal, 13 Maret 1960 itu belum sekuat Presiden Joko Widodo.
"Panglima TNI tidak punya basis massa seperti Jokowi di Pulau Jawa," tuturnya.
BACA JUGA: Pak Jokowi Ingin Tol Balikpapan-Samarinda Tuntas Desember 2018
Selain itu, kata Arya melanjutkan, Gatot juga belum leluasa untuk melakukan manuver. "Kecuali dia sudah pensiun," ucapnya.
Menurut Arya, tidak mudah bagi Gatot untuk meyakinkan pemilih. Pasalnya, dia bukanlah seorang kepala daerah yang kerap bertemu dengan masyarakat. "Dia harus turun ke bawah," ungkap Arya.(gil/jpnn)
BACA JUGA: Kalau Jokowi Kuat Seperti SBY, Tito Punya Kans jadi Cawapres
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra Mau Enggak Sandingkan Prabowo Dengan Gatot?
Redaktur & Reporter : Gilang Sonar