jpnn.com - JAKARTA - Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo menyatakan, sebenarnya tidak sulit untuk memungkasi kisruh sepak bola Indonesia asalkan masing-masing pihak mau saling mengalah. Menurutnya, Indonesia sudah punya pengalaman ketika ada PSSI kubu Djohar Arifin dengan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) pimpinan La Nyalla Mattalitti dan konflik itu bisa berakhir.
"Kalau dulu ada dua lembaga, sama-sama ngotot. Kalau sekarang satu, ya mau tidak mau harus ada yang mengalah dengan kondisi ini," katanya usai jumpa pers PWI Pusat di Century, Jakarta, Minggu (24/5).
BACA JUGA: Gagal Masuk Timnas U-23, Ravi Murdianto Genjot Motivasi
Rita mengakui, pemerintah memang perlu melakukan pembenahan terhadap PSSI yang tak bekerja maksimal. Namun, Rita juga meyakini jika kondisi saat ini tak terselesaikan maka Indonesia bakal kena sanksi FIFA.
"Indonesia sudah tiga kali lolos sanksi. FIFA bilang ke saya waktu saya bertemu pertengahan Mei kalau negara lain iri. Harusnya Indonesia disanksi dulu baru dibenahi, tapi selama ini dibenahi dulu terus, dan sanksi hanya ancaman. Kalau sekarang tidak sepertinya," imbuhnya.
BACA JUGA: Diimbangi Tim Degradasi, MU Hanya Lolos Kualifikasi Liga Champions
Sementara itu, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat menyebut ada dua solusi dari kisruh sepak bola yang terjadi saat ini. Ketua PWI Margiono menyebut langkah utama yang perlu ditempuh adalah dengan mencabut sanksi kepada PSSI.
Namun, katanya, hal itu juga harus dibarengi dengan kesediaan PSSI membuka diri dan jalan bersama pemerintah untuk membenahi diri guna perbaikan di dalam. "Kalau sanksi tidak dicabut tidak ada jalan lain, tapi PSSI juga harus mau membuka diri. Kalau sama-sama tidak mau, ya pasti disanksi (FIFA)," tandasnya. (dkk/jpnn)
BACA JUGA: Tragis! Gerrard Perpisahan, Liverpool Ditekuk Stoke 1-6
BACA ARTIKEL LAINNYA... Costa Cetak Gol Lagi, Chelsea Tutup Musim Dengan Happy
Redaktur : Tim Redaksi