Ini Tiga Jurus Tiongkok yang Ingin Diadopsi Jokowi

Selasa, 18 November 2014 – 14:34 WIB
Joko Widodo. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengklaim tidak akan membuang kesempatan membangun perekonomian Indonesia yang makmur. Menurutnya, Indonesia sudah pernah dua kali kehilangan kesempatan emas untuk membangun pondasi kemakmuran ekonomi, yakni pada dasawarsa 70-an Indonesia saat terjadi booming minyak. 

"Dan kesempatan kedua, pada dasawarsa 80-an ketika terjadi ekploitasi besar-besaran terhadap hutan," tandas Jokowi, seperti dikutip dari situs Sekretariat Kabinet, Selasa (18/11).

BACA JUGA: Polri Sudah Antisipasi Kenaikan BBM Sebelum Pengumuman Resmi

Jokowi menjelaskan, beberapa negara tetangga seperti Singapura atau Tiongkok sudah berkembang sedemikian pesat. Menurutnya, Indonesia harus berani mengambil cara-cara mereka bisa maju.

"Tiongkok kini maju pesat luar biasa dari sebuah negara komunis tertutup tirai bambu, tiba-tiba membuka diri, dan melesat maju dengan angka pertumbuhan ekonomi mencapai 11-12%. Setiap kota di negeri Tiongkok kini berkembang luar biasa,” katanya.

BACA JUGA: Kasus e-KTP, KPK Periksa Dirut PT Karsa Wira Utama

Menurut Jokowi, ada beberapa hal yang pantas diadopsi dari Tiongkok. Pertama, partai-partai besar harus bersatu. "Itu akan menjadi kekuatan negara. Kemudian, susun gagasan besar, rencana jangka panjang, bukan 1 atau 2 hari tapi untuk 100 tahun. Jadi siapapun  presidennya, program terus jalan dengan program yang sama sesuai gagasan tadi," beber presiden.

Dan yang ketiga, kata Jokowi, pembangunan infrastruktur demi konektivitas antar kota, antar provinsi dan antar pulau harus dikejar. “Ini yang menggerakkan enokomi rakyat. Percuma rakyat disuruh tanam komoditas pertanian, tapi hasilnya tidak bisa sampai pasar di kota. Jadi pemikiran seperti itu bisa diadopsi," pangkas Jokowi. (adk/jpnn)

BACA JUGA: BBM Naik, Menaker Minta Pengusaha Berikan Insentif ke Pekerja

BACA ARTIKEL LAINNYA... Antasari Belum Mau Berhenti Cari Keadilan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler