jpnn.com - JAKARTA - Upacara HUT RI ke-70 di Istana Negara bakal digelar beberapa saat lagi. Persiapan pun sudah mencapai final. Setiap gerakan dan prosesi upacara diharapkan bisa dilakukan dengan sempurna.
Selain Komandan Upacara, yang akan banyak menjadi perhatian adalah pelaksanaan penaikan bendera saat detik-detik proklamasi. Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang merupakan wakil dari 34 Provinsi di Indonesia, harus tampil sempurna.
BACA JUGA: Sstt...Lokasi Upacara HUT RI di Istana Ditebari Paku
Satu pertanyaan yang sering menggelayut di benak masyarakat adalah bagaimana bisa saat pengerekan bendera selalu bisa selesai pas, selaras dengan tuntasnya lagu Indonesia Raya.
Tak hanya itu, pengerek bendera pun bisa menyelesaikan tarikan tanpa melihat bendera. Pandangan mereka lurus ke depan, tapi tarikan tepat.
BACA JUGA: Selfie di Makam Pahlawan
"Bukan pakai perasaan atau asal tarik saja. Ada hitungannya, ada caranya biar pas dan tepat," kata Mayor Aminudin, koordinator pelatih Paskibraka, kepada JPNN.
Ada buku khusus yang disiapkan bagi para anggota Paskibraka sehingga bukan hanya orang tertentu, tapi seluruh pasukan, bisa menaikkan dan menurunkan bendera. Di latihan, seluruh anggota Paskibraka juga mendapat giliran menaikkan dan menurunkan bendera.
BACA JUGA: Penghormatan Jokowi untuk 9.568 Pahlawan
Menurut dia, ada dua cara yakni dengan setiap tarikan, berbarengan dengan satu lirik lagu Indonesia Raya. Yang kedua, menghitung dan melakukan tarikan sesuai dengan tanda yang ada di tali bendera.
"Kalau jumlah tarikannya, itu 40 tarikan. Agar tidak salah posisi tarikan dan tepat meski tanpa melihat ke atas bendera, ada titik dengan warna tertentu di tali bendera. Karena itu sikap pengerek tetap lurus ke depan," tuturnya.
Tanda di tali itu berupa warna biru dan merah. Biru untuk posisi menarik saat penaikan. Sementara merah untuk posisi menarik saat prosesi penurunan bendera.
"Yang narik, kukunya juga harus sedikit panjang, jadi pas narik, tidak lepas dan tepat ke titik tarikan," lanjut dia.
Mayor Amin menyebut, proses pemberian tanda, menghitung jumlah tarikan, itu bagian dari proses penyempurnaan.
"Kami ingin menekan kesalahan seminim mungkin. Jadi, tanda-tanda itu dipasang," cetusnya. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gawat! Di Samping Kantor Jokowi jadi Kebun Raya Mesum
Redaktur : Tim Redaksi