Ini Tujuan Bea Cukai Aktif Berpartisipasi dalam Operasi Thunder dan Demeter

Rabu, 11 Desember 2024 – 21:09 WIB
Bea Cukai aktif berpartisipasi dalam Operasi Thunder dan Operasi Demeter dalam upaya perlindungan lingkungan dan keanekaragaman hayati Indonesia. Foto: Dokumentasi Humas Bea Cukai

jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai aktif berpartisipasi dalam dua operasi tahunan antarlembaga dan negara yang diselenggarakan dalam upaya perlindungan lingkungan dan keanekaragaman hayati, yakni Operasi Thunder dan Demeter.

Hal ini selaras dengan semangat Asta Cita dan pelaksanaan tugas Desk Pencegahan dan Pemberantasan Penyelundupan.

BACA JUGA: Bea Cukai Memperkuat Edukasi Kepabeanan Lewat Program Campus Goes to Customs

Kepala Subdit Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Budi Prasetiyo mengungkapkan Bea Cukai sudah aktif berpartisipasi dalam Operasi Thunder sejak 2018 dan Operasi Demeter sejak 2019, dengan mempertimbangkan kontribusi operasi yang sangat signifikan terhadap penegakan hukum di bidang lingkungan hidup di level internasional.

"Partisipasi Bea Cukai dalam dua operasi ini menjadi pengejawantahan fungsi community protector dan komitmen yang kuat mendukung World Customs Organization (WCO) dalam memerangi kejahatan di bidang lingkungan," kata Budi Prasetiyo dalam keterangannya, Rabu (11/12).

BACA JUGA: Tekan Peredaran Rokok Ilegal di Sulsel, Bea Cukai Gelar Sosialisasi Ketentuan Pajak

Diketahui, Operasi Thunder pertama kali dilaksanakan pada 2017 diprakarsai WCO dan The International Criminal Police Organization-Interpol (Interpol).

Kedua organisasi tersebut bekerja sama dengan organisasi mitra untuk memberantas perdagangan tumbuhan dan satwa liar ilegal dan kayu, khususnya atas spesies yang terancam punah dan dilindungi sesuai dengan Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (Cites).

BACA JUGA: Ini Langkah Strategis Bea Cukai Menjaga Hubungan Kerja Sama Antarinstansi Penegak Hukum

Sementara itu, Operasi Demeter pertama kali diselenggarakan oleh WCO pada 2009 sebagai upaya pengawasan trans-boundary movement komoditas yang diperdagangkan secara ilegal, yaitu limbah (termasuk limbah bahan berbahaya dan beracun), bahan perusak ozon, dan bahan lain yang berkontribusi dalam kerusakan lingkungan dan pemanasan global.

Pada umumnya, Operasi Thunder dan Demeter terdiri dari tiga fase, yaitu praoperasional, operasional, dan pascaoperasional.

Di periode 2024, fase praoperasional Operasi Thunder berlangsung pada 1 September-10 November 2024, fase operasional 11 November-6 Desember, dan fase pascaoperasional pada 7 Desember 2024- 15 Januari 2025.

Adapun fase praoperasional Operasi Demeter berlangsung pada 1 Mei-14 Juli 2024, fase operasional pada 15 Juli-15 September 2024, dan fase pascaoperasional 16 September-15 November 2024.

Budi menyampaikan dalam pelaksanaan Operasi Thunder 2023, Bea Cukai berhasil melaksanakan 14 penindakan, dengan jumlah tegahan sebanyak 372 ton kayu, 5 ton rotan asalan, 5 ekor kakaktua jambul kuning, 53kg sisik trenggiling, 330 kg teripang laut, 4 buah gading gajah Afrika, dan lainnya.

Sementara itu, dalam pelaksanaan Operasi Demeter 2023, Bea Cukai berhasil melaksanakan penindakan atas 930 bale pakaian bekas kategori limbah B3 dan 300 boks bahan perusak ozon, yang terdiri dari senyawa tunggal dan senyawa campuran.

Budi pun mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung upaya Bea Cukai dalam melindungi lingkungan dan keanekaragaman hayati melalui pelaksanaan kedua operasi tersebut.

"Dukung pelaksanaan Operasi Thunder dan Demeter ini dengan tidak membeli atau memperjualbelikan produk dari satwa liar yang dilindungi," pesannya.

Dia juga mengajak seluruh masyarakat agar proaktif melaporkan aktivitas ilegal yang merusak lingkungan kepada pihak berwenang, serta mengedukasi diri dan orang di sekitar tentang pentingnya perlindungan keanekaragaman hayati.

"Bersama kita jaga kekayaan alam Indonesia dan dunia," tegas Budi. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler