jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membantah anggapan yang menyebut hubungan kekeluargaan antara ST Burhanuddin dengan politikus PDI Perjuangan TB Hasanuddin menjadi pertimbangannya dalam memilih figur Jaksa Agung di Kabinet Indonesia Maju.
Saat berdialog dengan jurnalis di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/10), Jokowi yang juga kader PDI Perjuangan mengungkap alasan dirinya tertarik pada Burhanuddin yang pernah menjabat Jaksa Agung Muda Tata Usaha Negara (Jamdatun) Kejagung.
BACA JUGA: Profil ST Burhanuddin: Melanglang Buana di Indonesia Timur, Kini jadi Jaksa Agung
Alasan pertama Jokowi memilih ST Burhanuddin menjadi Jaksa Agung karena Presiden Ketujuh RI itu membutuhkan figur internal untuk memahami berbagai hal di Korps Adhyaksa.
"Kemudian Pak Jaksa Agung juga saat bertemu dengan saya menyampaikan hal-hal berkaiatan dengan proses perbaikan di internal dan juga pencegahan-pencegahan korupsi. Saya kira itu yang membuat saya sangat tertarik," kata Jokowi.
BACA JUGA: ST Burhanuddin: Saya Sudah Lama Meninggalkan Kejagung
ST Burhanuddin diketahui merupakan adik kandung TB Hasanuddin yang kini menjadi anggota DPR dari PDIP. Hasanuddin pernah menjadi Sekretaris Militer Kepresidenan di era Presiden Megawati Soekarnoputri.
Namun, Jokowi memastikan hubungan kekeluargaan tidak menjadi pertimbangannya dalam memilih figur Jaksa Agung. Sebab, pertimbangan bagi mantan gubernur DKI dalam memilih figur untuk mengisi posisi Jaksa Agung adalah profesionalitas dan rekam jejak Burhanuddin.
"Bahwa seseorang saudaranya di partai saya kira tidak boleh melihat itu. Saya menjamin Pak Jaksa Agung profesional dalam menjalankan tugasnya dalam penegakan hukum. Beliau mantan Jaksa Agung Muda berpengalaman. Saya lihat penampilan juga oke, tegas tetapi lembut. Ya kan?" tambah Jokowi.(fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam