jpnn.com - JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara mencoba menghitung dana yang harus dikeluarkan pemerintah, untuk membeli saham PT Freeport Indonesia (PTFI), bila kontrak sudah berakhir.
Bila sekitar 10,64 persen, dana yang harus dikeluarkan pemerintah berkisar USD2 miliar atau Rp26 triliun (kurs dolar Rp13 ribu).
BACA JUGA: Tekan Impor, Pemerintah Target Perbanyak Industri Komponen
"Sekarang harganya USD7,84 per share (Rp100.920 per saham). Pada 2012 harganya pernah USD60 per share. Jadi sekarang sudah sangat rendah, jadi kalau sekitar 10 persen (saham Freeport), itu sekitar USD2 miliar," ujar Marwan dalam diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (5/12).
Untuk membeli saham Freeport, Marwan mengingatkan pemerintah tidak perlu menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Maupun menggunakan dana dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
BACA JUGA: Hadapi MEA, Pemerintah Gandeng Serikat Pekerja Transportasi
Uang tersebut bisa didapatkan dari memanfaatkan uang ganti rugi atas kerusakan lingkungan yang disebabkan Freeport. Pembahasan tersebut sambung Marwan, sebelumnya sudah pernah dibahas semasa Rizal Ramli menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian era Gus Dur.
"Kerusakan lingkungan akibat tambang Freeport diganti dalam bentuk pembayaran ganti rugi sebesar USD5 miliar. Ini pernah dibahas dan disetujui melalui pemerintahan Gus Dur yang negosiatornya ada Rizal Ramli. Sehingga uang itu bisa dipakai untuk membeli saham," tukas Marwan. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Divestasi Saham PT FI, Pemerintah Jangan Tempuh Jalur Ini Ya...
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fantastis! Inilah 10 Orang Terkaya di Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi