Inilah 2 Klub Liga 1 Paling Agresif Berburu Pemain Anyar

Selasa, 12 Desember 2017 – 07:37 WIB
Rahmad Darmawan memperlihatkan jersey Sriwijaya FC seusai penandatanganan kontrak di Palembang, Jumat (24/11). Foto: Kris Samiaji/Sumatera Ekspres/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Klub-klub peserta kompetisi Liga 1 hanya punya waktu sekitar dua bulan untuk mempersiapkan diri mengarungi musim depan.

Pasalnya, musim baru Liga 1 rencananya akan dimulai pada akhir Februari.

BACA JUGA: 3 Klub Liga 1 Kantongi Rekomendasi dari AFC

Tak heran, saat ini sudah banyak yang bergeliat dalam mendatangkan pemain anyar. Klub mana yang paling agresif?

-----
Berada di peringkat ke-11 klasemen akhir Liga 1 musim lalu tentu saja sangat mengecewakan bagi Sriwijaya FC yang punya tradisi papan atas.

Karena itu, begitu musim berakhir, manajemen klub berjuluk Laskar Wong Kito tersebut langsung gerak cepat melakukan pembenahan tim.

”Apa yang terjadi pada musim 2017 menjadi pelajaran bagi kami. Kami tentu ambil hikmahnya, mengapa bisa begitu. Yang pasti, itu akan menjadi penyemangat untuk memberikan yang terbaik bagi pecinta Sriwijaya FC musim depan,” kata Sekretaris Tim Sriwijaya FC Ahmad Haris.

Langkah strategis yang mereka lakukan adalah merekrut Rahmad Darmawan sebagai pelatih. Pelatih yang disapan RD itu dianggap jaminan mutu.

Wajar, dalam karirnya, RD pernah membawa Persipura Jayapura juara pada Liga Indonesia 2005 dan Sriwijaya gelar ganda pada 2007-2008.

Tak heran, target tinggi dipasang Sriwijaya, yakni juara Liga 1. Untuk memuluskan ambisi itu, RD dan manajemen langsung bekerja cepat dengan merekrut sejumlah pemain bintang di sepak bola Indonesia.

Mereka antara lain, Esteban Vizcarra dan Adam Alis dari Arema FC serta Alfin Tuasalamony (Bhayangkara FC).

Selain itu, Makan Konate yang pernah bersinar bersama Persib Bandung, mereka rekrut dari T-Team FC (Malaysia).

Kekuatannya bisa semakin berlipat apabila naturalisasi Alberto Goncalves dan Vizcarra berjalan mulus. Artinya, slot pemain asing terbuka lebar.

Ketika Sriwijaya melakukan perekrutan yang jor-joran, Bali United tak mau kalah.Tapi, saat ini, mereka masih terfokus menambah kekuatan pasukan muda.

Selain Demerson dari Sarawak FA (Malaysia), beberapa nama yang mereka rekrut adalah pemain muda.

Ya, mereka adalah Hanis Saghara Putra dan Feby Eka Putra dari timnas U-19 serta Ahmad Agung Setia Budi (PSIS). Nama terakhir merupakan rekomendasi dari CEO Bali United Yabes Tanuri.

”Setelah lawan PSPS (Riau) pada babak delapan besar Liga 2, saya dikontak Pak Yabes. Diajak ke Bali United, ya tentu saja suka,’’ kata Agung.

Agung juga bukan sosok asing bagi Bali United. Dia pernah membela klub berjuluk Serdadu Tridatu itu pada 2015 sebelum akhirnya menyeberang ke PSIS.

Kehadirannya membuat opsi lini tengah Bali United melimpah. Di posisinya, sudah ada Fadil Sausu, M. Taufiq, Stefano Lilipaly, dan I Gede Sukadana.

Madura United yang musim lalu finis di peringkat kelima saat ini juga sudah melakukan beberapa perekrutan pemain lokal yang terbilang potensial. Klub berjuluk Laskar Sape Kerrap itu menggaet Benny Wahyudi dari Arema FC, Satria Tama (Persegres GU), Imam Bagus (PSS Sleman) dan Alfath Fathier (Persiba Balikpapan).

Di antara beberapa nama itu, Satria Tama yang terbilang langkah mantap bagi Madura United. Sebab, kiper timnas U-23 itu dinilai sebagai kiper masa depan.

Karena masih berusia 20 tahun, Madura United memberikan kontrak dua tahun kepada Satria Tama.

Dia diproyeksikan mengisi posisi utama perjaga gawang yang sebelumnya dihuni Angga Saputra.

”Dia pemain bagus dan sudah lama kami incar. Selain itu, juga untuk menyelamatkan karirnya di timnas,” kata manajer Madura United Haruna Soemitro. Klub Satria Tama sebelumnya, Persegres, terdegradasi ke Liga 2. (nia/rid/JPG/ham)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler