Inilah 4 Kasus Pencabulan Menghebohkan

Mulai dari Ibu RT, Politikus, Ibu Guru Sampai Kepsek

Senin, 22 April 2013 – 15:41 WIB
Kasus pencabulan oleh anggota DPRD Sampang (dua dari kiri) bersama dua wanita mucikari yang dirilis oleh Polda Jatim. (15/04). Foto: GUSLAN GUMILANG/JAWA POS/JPNN
SEPERTINYA tak ada lagi ruang bagi anak-anak. Mereka menjadi korban dari kesewenang-wenangan orang-orang dewasa yang seharusnya dijadikan tempat berlindung dan mengayomi. Namun, justru merekalah yang mengajari anak-anak ini berbuat bejat.

Untuk menghindari terjadinya kasus serupa, kenali modus dari aksi cabul yang dilakukan para tersangkan. Berikut 4 kasus pencabulan yang menghebohkan:

Ibu RT Cabuli 8 Bocah


Pencabulan ini kali pertama yang muncul ke permukaan. Seorang wanita berusia 40 tahun dilaporkan ke Polresta Bengkulu melakukan pencabulan kepada 8 bocah laki-laki, Senin (15/4) lalu.

Kasus cabul dengan tersangka EM, Ibu RT 16 Kelurahan Bentiring, Kecamatan Muara Bangkahulu
Bengkulu terbongkar setelah salah seorang dari korbannya, DM diserang mengidap penyaki sifilis.

DM lantas menceritakan kejadian ini ke orang tuanya hingga akhirnya sampai ke polisi. "Anakku sudah dibuat rusak seperti ini,” kata Ibu DM saat ditemui di Mapolres Kota Bengkulu seperti dilansir Rakyat Bengkulu, Rabu (17/4).

Modus pencabulan ini berbeda-beda untuk setiap korban. DM mengaku diminta untuk memotong rumput selanjutnya dirayu untuk melayani EM. Sementara RI, RA, dan CE mengaku sama-sama minta dipijit. EM kini sudah mendekam di sel tahanan Polresta Bengkulu. Dan akan menjalan tes kejiwaan untuk melanjutkan proses hukumnya.


Kepsek Cabuli 14 Siswi


Kepala SMPN 28 Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Herizon dituduh melakukan pencabulan terhadap 14 siswinya. Kasus ini mencuat, Senin 15 April 2013 lalu setelah seorang siswa mengadu ke orang tuanya terhadap aksi Herizon.

Siswi mengaku digerayangi dan minta roknya dibuka untuk membuktikan keperawaanannya. Modus ini dilakukan untuk memperdaya korbannya. Siswi yang mengaku tak perawan diajak pelaku kedalam mobil kemudian dibawa ke semak-semak.

"Kebetulan salah satu anggota Komite Sekolah, anaknya juga jadi korban. Jadi beliau ini yang mengungkap semuanya. Sementara, beberapa orang tua siswa yang lain belum tau kalau anaknya mengalami hal ini," kata Penasehat SMPN 28, Amril.

Di antara 14 yang menjadi korban adalah siswi yang juara kelas dan anak sekretaris Komite SMPN 28. Kasus ini tengah diproses di Mapolresta Barelang.


Nikah Kilat Politikus PPP, 9 ABG jadi Korban


M Hasan Ahmad alias Ihsan, 44, anggota DPRD Sampang, Madura, Jatim, ditangkap polisi ketika sedang berkencan dengan pelajar kelas 2 SMK di sebuah hotel di Surabaya. Saat ditangkap Jumat malam (12/4) oleh anggota Vice Control Unit Kejahatan Umum (Satanum) Satreskrim Polres Surabaya, Ihsan mengaku sebagai pengusaha.


Modus Ihsan itu sepintas mirip perbuatan mantan Bupati Garut Aceng Fikri. Sebab, rata-rata, seusai dinikahi lalu dikencani, ABG tersebut langsung ditalak. "Dari hasil penyelidikan, ada sembilan ABG yang pernah dikencani tersangka. Namun, yang bersedia memberikan keterangan di BAP (berita acara pemeriksaan) ada lima korban," kata Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Hilman Thayib.

Sembilan ABG yang pernah dikencani Ihsan masih berstatus pelajar. Sebelum berhubungan badan, Ihsan melakukan nikah kilat tanpa ada resepsi dan wali perempuan. Beberapa di antara mereka adalah teman satu sekolah di sebuah SMK di kawasan Mayjen Sungkono, Surabaya.

Ibu Guru Lesbi Cabuli 8 Siswi


Lain lagi di Balikpapan, Kalimantan Timur. Pelakunya adalah ibu guru di salah satu SMA Negeri yang diduga menderita kelainan seks. Karena lesbian, maka korbannya pun adalah siswi yang merupakan anak didiknya sendiri.

Korban mengaku, sebelum alat vitalnya diraba, ibu guru lesbi mengajaknya nonton video porno dulu. Pengakuan delapan siswi ini dikuatkan oleh guru lainnya yang mengetahui aksi cabul itu.

“Mereka diajak ke rumah guru. Siswi tersebut kemudian diajak menonton film porno. Dan saat itulah guru tersebut menggerayangi alat vital para siswi tersebut,” kata salah seorang guru yang minta identitasnya tidak dipublikasikan seperti yang dilansir Balikpapan Post, (JPNN Group), Minggu (21/4).

Namun kasus ini belum dilaporan ke polisi. Para siswi dan orang tua korban mengaku takut karena akan diancam dibunuh oleh guru yang diduga melakukan pencabulan. (awa/jpnn)


BACA ARTIKEL LAINNYA... ABG Tewas di Saluran Irigasi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler