Inilah 5 Penyakit DPR

Sabtu, 18 Mei 2013 – 13:47 WIB
Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti dalam diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (18/5). Foto: Ricardo/JPNN
JAKARTA - Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti mengatakan, ada lima penyakit yang dimiliki oleh institusi DPR selama empat tahun belakangan ini.

"DPR suka studi banding, ricuh, pada saat ikut rapat tidak konsentransi, tukang bolos, dan praktek korupsi," ujar Ray di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (18/5).

Kelima penyakit itu menggambarkan DPR seperti tidak ada prestasi lagi. Hal itu berbanding terbalik ketika tahun 2009 lalu. Tahun itu DPR memiliki prestasi. "Tahun 2009, DPR getol perjuangkan Century. Setelah itu muncul penyakit yang lima ini," ucap Ray.

Munculnya persoalan tingkat kehadiran anggota DPR dalam Sidang Paripurna makin memojokan institusi DPR. Hal itu memberikan efek kepada anggota dewan yang sering tidak hadir dalam rapat. "Memberikan efek elektoral karena tukang bolos, sehingga ada keterpengaruhan publik," kata Ray.

Ia menerangkan, ada dua dampak bagi anggota DPR yang sering tidak hadir dalam rapat. Pertama datang dari konstituen. Mereka kata Ray, akan mempertanyakan sudah dipilih kenapa anda malah bolos.

Kedua sambung Ray, berasal dari lawan politik yang bersaing dengannya. Lawan politik itu berasal dari satu partai. "Misalnya yang nomor urutnya berada di bawahnya, pada saat kampanye mengatakan sudah sering bolos masa mau dipilih lagi," pungkasnya. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Labora Tersangka, Keluarga dan Anak Kaget

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler