jpnn.com - TIDUR adalah aktivtas alamiah dari kehidupan kita, disamping makan dan mendapatkan rileks atau istirahat. Tidur akan membuat anda merasa lebih baik, tidak hanya sekadar untuk meningkatkan suasana hati atau mencegah lingkaran hitam di bawah mata.
Orang dewasa sehat membutuhkan waktu tidur ideal antara 7 hingga 8 jam sehari untuk memberikan waktu bagi otot dan pikiran beristirahat.
BACA JUGA: Batasi Terigu, Redakan Cemas
Sementara itu hormon-hormon tertentu bisa bekerja hanya ketika kita tidur pulas di malam hari, termasuk hormon pertumbuhan atau HGH. Karena begitu pentingya tidur bagi tubuh kita maka kita perlu memastikan tidur kita sudah cukup setiap malam agar bisa memperoleh manfaatnya secara maksimal. Selain itu ada juga manfaat lain dari tidur.
Para peneliti dari Universitas Manchester menemukan bahwa orang yang kurang tidur dan suka tidur larut malam sering berpikiran negatif dan merasa cemas daripada mereka yang tidur secara teratur. Nah, tidur lebih awal ternyata dapat menekan kecemasan tersebut.
BACA JUGA: Pilih Produk Gluten Free, Batasi Terigu akan Redakan Cemas
Kurang tidur juga dapat meningkatkan risiko seseorang menjadi gemuk, depresi bahkan dapat memicu masalah kesehatan yang parah seperti kanker, penyakit jantung, diabetes tipe 2 dan obesitas, karena mengganggu jam tubuh.
Memiliki smartphone di kamar tidur juga dapat menggangu jam tidur anda. Para peneliti mengatakan bahwa sebaiknya Anda tidur dalam ruangan yang gelap untuk menghasilkan tingkat yang tepat dari hormon yang terlibat dalam mengatur konversi makanan dan minuman menjadi energi.
BACA JUGA: Flu tak Perlu Antibiotik
"Memastikan bahwa tidur diperoleh selama waktu yang tepat mungkin merupakan intervensi murah dan mudah bagi individu yang terganggu oleh pikiran-pikiran mengganggu," kata peneliti Jacob Nota, seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu (7/1)
"Jika temuan lebih lanjut mendukung hubungan antara waktu tidur dan pikiran negatif berulang, maka saya harapkan hasil dari penelitian ini bisa menciptakan pengobatan individu dengan gangguan internalisasi," kata peneliti Dr. Meredith Coles. (fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yamin Baso, Makanan Khas Bandung yang Menggugah Selera (7)
Redaktur : Tim Redaksi