Inilah Bakteri Penyebab Sinusitis pada Manusia

Jumat, 14 September 2012 – 13:42 WIB
CALIFORNIA - Sudah lama diketahui bila di dalam tubuh manusia ada sejumlah bakteri, beberapa di antaranya dapat merugikan, sementara yang lainnya sama sekali tidak berbahaya. Salah satu bakteri tersebut Tuberculostearicum Corynebacterium yang selama ini diduga tidak berbahaya diduga menjadi penyebab di balik penyakit sinusitis kronis.

Ini diketahui dari hasil penelitian  tim ilmuwan dari University of California, San Francisco yang melakukan studi atas gejala pembengkakan dan nyeri berulang pada sinus yang mempengaruhi 10 persen orang Amerika setiap tahun. Bukti dari penemuan baru ini mengejutkan dan dilaporkan dalam jurnal Science Translational Medicine.

Seperti dijelaskan laman Redorbit, para peneliti menduga, sinusitis mungkin terkait dengan hilangnya keanekaragaman mikroba dalam kondisi normal dalam sinus setelah terjadinya infeksi dan kolonisasi bakteri Tuberculostearicum Corynebacterium.

Tim kemudian membandingkan komunitas mikroba dalam sampel  sinus dari sepuluh pasien dengan sinusitis  sepuluh orang yang sehat. Hasil perbandingan ini menunjukkan bahwa orang-orang dengan sinusitis tidak memiliki sejumlah bakteri yang muncul dalam sinus mereka yang sehat. Kelompok sinusitis juga mengalami peningkatan besar dalam jumlah Tuberculostearicum Corynebacterium bakteri dalam sinus mereka.

Para ilmuwan juga mengidentifikasi bakteri yang umum ditemukan dalam sinus orang yang sehat, sakei Lactobacillus, yang tampaknya membantu tubuh manusia dari sinusitis. Hasil dalam serupa ditemukan dalam percobaan laboratorium dengan tikus, melalui inokulasi dengan bakteri sinusitis.

"Bakteri ini mungkin membantu memberikan perlindungan atas serangan sinus," kata Susan Lynch, PhD, seorang profesor kedokteran University of California, San Francisco - UCSF.

Sinusitis adalah salah satu penyebab paling umum mengapa pasien pergi ke dokter di Amerika. Diperkirakan sekitar 30 juta kasus sinusitis terjadi setiap tahun dengan biaya pengobatan mencapai hampir USD 2,5 miliar per tahun atau sekitar Rp 20 triliun.

Karenanya para peneliti berharap bahwa penemuan baru ini menjadi cara yang efektif untuk mengobati sinusitis mendatang. Meski,  temuan ini masih awal dan memerlukan studi lebih lanjut.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Peluncuran iPhone 5, Penemu Android Sentil Petinggi Apple

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler