jpnn.com - BENGKULU - Pakar politik dari Universitas Bengkulu Panji Suminar menilai peluang Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto menang jika ikut Pilpres 2024 masih sama-sama kuat.
"Memang elektabilitas yang diukur lembaga survei menunjukkan ada yang lebih unggul, tidak jauh. Secara teoretis ketiganya memiliki potensi kemenangan yang sama kuat, 33,3 persen dari 100 persen," kata Panji.
BACA JUGA: Bursa Cawapres: Cak Imin Paling Atas, Unggul dari Khofifah
Menurut Panji, Anies, Ganjar, dan Prabowo memiliki ceruk suara masing-masing.
Anies dengan ceruk suara kelompok religius.
BACA JUGA: Sinyal Kuat dari Basarah PDIP soal Cawapres Pendamping Ganjar Pranowo, Jangan Kaget
Ganjar dari suara kalangan nasionalis.
Prabowo dengan pemilih loyalisnya.
BACA JUGA: Saurip Kadi dan Sukarelawan Jokowi Dukung Moeldoko jadi Cawapres
"Belum ada yang menonjol unggul jauh. Oleh karena itu, sebelum ada pasangan calon wakil presiden yang mereka gandeng, maka potensi kemenangan menjadi sama kuat," kata Panji.
Pertarungan merebut suara rakyat pada Pilpres 2024 bakal ditentukan oleh sosok calon wakil presiden yang menjadi tandem masing-masing kandidat capres tadi.
"Maka memilih calon wakil presiden yang tepat berperan penting untuk kemenangan, walaupun saya pikir tetap dua putaran untuk pilpres kali ini," katanya.
Panji menilai Anies, Ganjar, dan Prabowo harus punya pendamping yang tepat.
Anies
Anies Baswedan perlu mempertimbangkan kandidat dari nasionalis, karena pendukungnya saat ini lebih dari kalangan religius.
Anies-AHY sepertinya cocok, karena Demokrat memberikan kapalnya kepada Anies, dan keluarga Yudhoyono memiliki basis di Jawa Timur.
Ganjar
Ganjar dinilai tepat berpasangan dengan calon yang di-endorse oleh kelompok religius atau mengamankan ceruk suara dari basis pemilih terbesar.
Misalnya, Ganjar-Khofifah atau Ganjar-Muhaimin Iskandar.
Secara kewilayahan, Ganjar bisa mengamankan suara Jawa Tengah dan Jawa Timur (puluhan juta pemilih) jika berpasangan dengan Khofifah atau Muhaimin.
Ganjar-Khofifah atau Ganjar-Muhaimin akan menjadi representasi nasionalis religius.
Ganjar-Ridwan Kamil bisa menjadi alternatif untuk mengamankan suara Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Kalau pengin menggerus pemilih Prabowo pada 2019 lalu, Ganjar bisa berpasangan dengan Sandiaga Uno.
Ganjar-Erick Thohir juga bisa jadi pilihan mengamankan suara di luar Jawa.
Prabowo
Prabowo bisa berpasangan dengan Muhaimin Iskandar, Erick Thohir atau Khofifah Indar Parawansa sebagai representasi religius, yakni Nahdlatul Ulama.
Prabowo-Erick representasi Jawa dengan non-Jawa.
Prabowo-Khofifah atau Prabowo-Muhaimin untuk memastikan kemenangan di Pulau Jawa.
Jika memasangkan Prabowo dengan Sandiaga Uno, itu tidak akan berdampak besar karena saat mereka berpasangan pada 2019 gagal.
Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.
Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI.
Komposisi kursi parpol di DPR RI 2019-2024
- PDIP: 128 kursi
- Golkar: 85
- Gerindra: 78
- Nasdem: 59
- PKB: 58
- Demokrat: 54
- PKS: 50
- PAN: 44
- PPP: 19
Selain itu, pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara. (antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan