JAKARTA - Politikus Partai Golkar, Bambang Soesatyo mengatakan dirinya pertama kali mengenal Taufiq Kiemas sekitar tahun 80-an. Saat itu ia masih menjadi wartawan pemula di Harian Prioritas milik Surya Paloh.
"Panda Nababan, wakil pemimpin umum harian Prioritas yang juga mentor saya itulah yang pertama kali mengenalkan Taufiq Kiemas kepada saya sebagai seorang politisi dan pengusaha," kata Bambang dalam pesan singkat, Sabtu (8/6).
Saat perkenalan itu, Panda meminta Bambang untuk belajar dan menyerap ilmu dari suami Megawati Soekarnoputri tersebut. Ketika itu Bambang masih menjadi jurnalis muda.
"Kau sebagai jurnalis muda harus banyak belajar dan menyerap ilmu Taufiq Kiemas. Kau ajaklah dia berdiskusi, nanti kau akan dapat banyak background cerita di balik berita," kata Bambang meniru ucapan Panda.
Anggota Komisi III DPR itu mengaku diajak Panda menemui Taufiq di salah satu kantornya yang berada di daerah Matraman. Kantornya menurut Bambang, berhalaman luas namun sederhana.
Taufiq lanjut Bambang, ketika itu banyak berkisah tentang kekuasaan Soeharto dan seputar Partai Demokrasi Indonesia (PDI) serta gerakan para pemuda yang mulai resah dengan otoritan orde baru.
"Ramah, terbuka dan hangat. Itulah kesan yang masih saya ingat hingga sekarang. Tidak hanya satu dua kali saya terlibat dalam diskusi hangat bersama Panda dan Taufiq. Baik di kantornya di bilangan Matraman maupun di kediamannya di daerah Cempaka Putih. Kadang ikut makan bersama masakan Ibu Mega," ujar Bambang.
Kini, setelah puluhan tahun berlalu, Bambang berjumpa lagi di parlemen. Ia menilai pembawaan ketua MPR itu tetap hangat, ramah, dan rendah hati. Tidak ada yang berubah sama sekali. Pemikirannya pun tetap sama, fanatik nasionalisme. "Selamat jalan senior," pungkasnya. (gil/jpnn)
"Panda Nababan, wakil pemimpin umum harian Prioritas yang juga mentor saya itulah yang pertama kali mengenalkan Taufiq Kiemas kepada saya sebagai seorang politisi dan pengusaha," kata Bambang dalam pesan singkat, Sabtu (8/6).
Saat perkenalan itu, Panda meminta Bambang untuk belajar dan menyerap ilmu dari suami Megawati Soekarnoputri tersebut. Ketika itu Bambang masih menjadi jurnalis muda.
"Kau sebagai jurnalis muda harus banyak belajar dan menyerap ilmu Taufiq Kiemas. Kau ajaklah dia berdiskusi, nanti kau akan dapat banyak background cerita di balik berita," kata Bambang meniru ucapan Panda.
Anggota Komisi III DPR itu mengaku diajak Panda menemui Taufiq di salah satu kantornya yang berada di daerah Matraman. Kantornya menurut Bambang, berhalaman luas namun sederhana.
Taufiq lanjut Bambang, ketika itu banyak berkisah tentang kekuasaan Soeharto dan seputar Partai Demokrasi Indonesia (PDI) serta gerakan para pemuda yang mulai resah dengan otoritan orde baru.
"Ramah, terbuka dan hangat. Itulah kesan yang masih saya ingat hingga sekarang. Tidak hanya satu dua kali saya terlibat dalam diskusi hangat bersama Panda dan Taufiq. Baik di kantornya di bilangan Matraman maupun di kediamannya di daerah Cempaka Putih. Kadang ikut makan bersama masakan Ibu Mega," ujar Bambang.
Kini, setelah puluhan tahun berlalu, Bambang berjumpa lagi di parlemen. Ia menilai pembawaan ketua MPR itu tetap hangat, ramah, dan rendah hati. Tidak ada yang berubah sama sekali. Pemikirannya pun tetap sama, fanatik nasionalisme. "Selamat jalan senior," pungkasnya. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terbaring Lemas, Masih Sempat Tanya Tugas
Redaktur : Tim Redaksi