JAKARTA--Hasil riset terbaru atas berbagai merk produk consumer goods di Indonesia didominasi oleh pemain lokal. Bahkan, dua ranking teratas diisi oleh brand Sedaap termasuk mie instan dan kecap, dimana produk ini paling sering dibeli oleh hampir seluruh konsumen di Indonesia.
"Rata-rata pembelian yang dilakukan konsumen sebanyak 54 kali dalam setahun," kata Lim Soon Lee, General Manager lembaga riset Kantar Worldpanel Indonesia dalam rilisnya yang diterima JPNN, Senin (6/5).
Dijelaskannya, brand mie instan juga menempati posisi kedua dari rangking brand teratas, dimana Indomie berhasil mencatat angka 96 persen dalam hal jumlah pembeli dalam setahun dan rata-rata pembelian sebanyak 43 kali dalam setahun.
"Menyusul, dua brand raksasa di kategori bumbu dapur, yaitu Masako di peringkat ketiga dan diikuti Royco di posisi kelima," lanjutnya.
Dari industri kopi, ABC Santos dan Kapal Api masing-masing masuk di peringkat keempat dan keenam, sementara produsen susu Frisian Flag dan biscuit Roma menyusul di peringkat ke-7 dan ke-8. Segment personal care dan home care juga mengisi ranking di posisi ke-9 dan ke-10 dan keduanya merupakan brand Unilever, dengan produk Lifebuoy dan Rinso.
"Dua brand teratas menunjukkan bahwa mie instan merupakan salah satu komoditas yang paling diminati di Indonesia. Rata-rata konsumen di Indonesia membeli 324 bungkus mie instan dalam setahun. Angka ini adalah yang terbesar dibandingkan semua kategori lain di pasar FMCG," tuturnya.
Studi terakhir yang dilakukan Kantar Worldpanel Indonesia juga menunjukkan bahwa sebagian besar keranjang belanja konsumen di Indonesia pasti berisi mie instan, kopi instan, dan biskuit. Maka tidak mengherankan jika ranking ini didominasi oleh brand-brand besar di tiga kategori tersebut. Khusus untuk brand Roma di kategori biskuit, bisa mencapai ranking ke-8 merupakan pencapaian yang sensasional.
Biskuit adalah kategori yang memiliki brand paling banyak diantara kategori lainnya dan rata-rata konsumen Indonesia membeli 17 merek berbeda untuk kategori ini. Bandingkan dengan mie instan dimana konsumen rata-rata membeli 6 merek berbeda atau kopi instan dengan 7 merek berbeda, maka ‘bermain’ di kategori biscuit dan bisa menempati posisi teratas tentu merupakan pencapaian yang luar bisa.
Kantar Worldpanel Indonesia merupakan sebuah perusahaan riset pemasaran untuk produk FMCG - Fast Moving Consumer Goods. Dari hasil Kantar Worldpanel’s Brand Footprint Ranking selain produk dalam negeri juga di petakan brand global yang paling dipilih oleh konsumen di tahun 2012. Kriteria yang dipakai untuk membuat ranking ini adalah banyaknya jumlah konsumen dan seberapa sering brand tersebut dibeli. Berdasarkan kriteria ini, secara global, Coca Cola menjadi world’s most chosen brand atau brand yang paling banyak dipilih oleh konsumen di dunia.
Brand dari sektor minuman ini berhasil mengalahkan brand dari sektor FMCG lainnya dengan dibeli oleh 44 persen konsumen di dunia dan rata-rata sebanyak 15 kali dalam setahun, artinya Coca Cola dibeli sebanyak total 5.3 milliar kali dalam setahun. Dari sektor oral care, Colgate berhasil menempati posisi kedua dengan dibeli oleh lebih dari setengah konsumen di dunia (65 persen) untuk semua produk oral care yang dimilikinya. (Esy/jpnn)
"Rata-rata pembelian yang dilakukan konsumen sebanyak 54 kali dalam setahun," kata Lim Soon Lee, General Manager lembaga riset Kantar Worldpanel Indonesia dalam rilisnya yang diterima JPNN, Senin (6/5).
Dijelaskannya, brand mie instan juga menempati posisi kedua dari rangking brand teratas, dimana Indomie berhasil mencatat angka 96 persen dalam hal jumlah pembeli dalam setahun dan rata-rata pembelian sebanyak 43 kali dalam setahun.
"Menyusul, dua brand raksasa di kategori bumbu dapur, yaitu Masako di peringkat ketiga dan diikuti Royco di posisi kelima," lanjutnya.
Dari industri kopi, ABC Santos dan Kapal Api masing-masing masuk di peringkat keempat dan keenam, sementara produsen susu Frisian Flag dan biscuit Roma menyusul di peringkat ke-7 dan ke-8. Segment personal care dan home care juga mengisi ranking di posisi ke-9 dan ke-10 dan keduanya merupakan brand Unilever, dengan produk Lifebuoy dan Rinso.
"Dua brand teratas menunjukkan bahwa mie instan merupakan salah satu komoditas yang paling diminati di Indonesia. Rata-rata konsumen di Indonesia membeli 324 bungkus mie instan dalam setahun. Angka ini adalah yang terbesar dibandingkan semua kategori lain di pasar FMCG," tuturnya.
Studi terakhir yang dilakukan Kantar Worldpanel Indonesia juga menunjukkan bahwa sebagian besar keranjang belanja konsumen di Indonesia pasti berisi mie instan, kopi instan, dan biskuit. Maka tidak mengherankan jika ranking ini didominasi oleh brand-brand besar di tiga kategori tersebut. Khusus untuk brand Roma di kategori biskuit, bisa mencapai ranking ke-8 merupakan pencapaian yang sensasional.
Biskuit adalah kategori yang memiliki brand paling banyak diantara kategori lainnya dan rata-rata konsumen Indonesia membeli 17 merek berbeda untuk kategori ini. Bandingkan dengan mie instan dimana konsumen rata-rata membeli 6 merek berbeda atau kopi instan dengan 7 merek berbeda, maka ‘bermain’ di kategori biscuit dan bisa menempati posisi teratas tentu merupakan pencapaian yang luar bisa.
Kantar Worldpanel Indonesia merupakan sebuah perusahaan riset pemasaran untuk produk FMCG - Fast Moving Consumer Goods. Dari hasil Kantar Worldpanel’s Brand Footprint Ranking selain produk dalam negeri juga di petakan brand global yang paling dipilih oleh konsumen di tahun 2012. Kriteria yang dipakai untuk membuat ranking ini adalah banyaknya jumlah konsumen dan seberapa sering brand tersebut dibeli. Berdasarkan kriteria ini, secara global, Coca Cola menjadi world’s most chosen brand atau brand yang paling banyak dipilih oleh konsumen di dunia.
Brand dari sektor minuman ini berhasil mengalahkan brand dari sektor FMCG lainnya dengan dibeli oleh 44 persen konsumen di dunia dan rata-rata sebanyak 15 kali dalam setahun, artinya Coca Cola dibeli sebanyak total 5.3 milliar kali dalam setahun. Dari sektor oral care, Colgate berhasil menempati posisi kedua dengan dibeli oleh lebih dari setengah konsumen di dunia (65 persen) untuk semua produk oral care yang dimilikinya. (Esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Swasta Akan Kelola 210 Bandara Pemerintah
Redaktur : Tim Redaksi