jpnn.com - SHANGHAI - Penduduk Tiongkok bisa berbangga hati. Sebentar lagi Tiongkok menjadi negara yang memiliki salah satu gedung tertinggi di dunia, yaitu Shanghai Tower. Gedung setinggi 632 meter yang dibangun sejak 2008 tersebut hampir rampung dan segera dibuka untuk umum.
Bangunan itu berlokasi di distrik finansial Pudong. Gedung pencakar langit tersebut bakal menjadi yang tertinggi kedua di dunia. Saat ini predikat gedung tertinggi di dunia masih dipegang Burj Khalifa di Dubai. Tingginya mencapai 828 meter.
BACA JUGA: Ramadan, Politikus Belanda 3 Kali Tayangkan Kartun Nabi Muhammad
Pihak pengembang belum memberikan keterangan resmi kapan Shanghai Tower dibuka. Namun, para pekerja dan sumber dari kalangan internal menyatakan, pada musim panas tahun ini gedung tersebut akan dibuka. Tenant yang mengisi area perkantoran akan masuk lebih dulu.
Salah satu keunikan Shanghai Tower adalah bentuknya yang memutar seperti dipelintir. Sekilas mirip dengan struktur DNA. Putaran Shanghai Tower itu mencapai 120 derajat. Shanghai Tower Construction and Development Co selaku pengembang menyatakan bahwa putaran di gedung tersebut merupakan simbol masa depan Tiongkok.
BACA JUGA: Patahkan Rekor Spanyol, Italia buat Piza Terpanjang di Dunia
Untuk membangun gedung itu, dibutuhkan anggaran sebesar USD 2,4 miliar (Rp 31,9 triliun).
"Ini tampak seperti untaian DNA. Tapi, ini juga terlihat seperti tempat di mana tanah terhubung dengan langit," ujar Pemimpin Pelaksana Area Gensler Grant Uhlir. Gensler adalah perusahaan arsitektur asal Amerika Serikat (AS) yang mendesain Shanghai Tower. "Putaran ini adalah simbol bahwa penduduk Tiongkok menatap ke depan," tambahnya.
BACA JUGA: Yoga Massal di India Catat Rekor Dunia
Selain menjadi gedung tertinggi di dunia, Shanghai Tower memiliki lift tercepat di dunia. Kecepatannya mencapai 18 meter per detik. Itu akan mengantarkan tamu-tamu hotel yang terletak di lantai 84-110 dalam sekejap mata.
Saat Shanghai Tower dibuka nanti, diperkirakan 16 ribu"18 ribu orang berlalu lalang di dalamnya setiap hari. Saat angin kencang, bangunan akan bergoyang hingga 1 meter. Untuk mengurangi efeknya, ada peredam seberat 1.000 ton di dekat bagian puncak.
Marshall Strabala, kepala arsitek asal AS yang ikut berpartisipasi dalam proyek garapan Gensler itu, mengungkapkan bahwa Shanghai Tower sangat unik. Ada dua lapisan di bagian luar gedung yang menjaga suhu udara agar tetap dingin saat musim panas dan hangat ketika musim dingin serta mengurangi tekanan angin. "Gedung ini seperti termos yang sangat besar," ujar Strabala.
Gedung itu memiliki 128 lantai. Namun, hanya 121 lantai yang akan difungsikan untuk perkantoran, pertokoan, dan hunian. Bagian dalam Shanghai Tower dibagi dua, satu sisi digunakan untuk bisnis dan sisi lainnya lebih diperuntukkan hiburan.
Di bagian atas gedung, ada kanopi yang berwarna emas. Sejatinya, berdasar desain awal, warnanya kehijauan seperti tembaga tua. Tapi, warga itu ditolak oleh pengembang. Sebab, bagi orang Tiongkok, memakai topi hijau berarti diselingkuhi istri. Karena itulah, akhirnya diganti dengan warna emas.
"Ini (hijau, Red) bukan hal yang baik. Emas adalah warna kemakmuran," terangnya. (AFP/sha/c11/tia)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menyedihkan, Bayi Berusia Tiga Minggu Tewas Digigit Anjing
Redaktur : Tim Redaksi