jpnn.com - JAKARTA - Lembaga auditor Price Waterhouse Cooper (PWC) Indonesia telah menuntaskan hasil audit atas penyelenggaraan Piala Presiden 2015 yang berakhir pada 18 Oktober 2015 silam. Hasil auditnya adalah wajar tanpa pengecualian (WTP).
Sebagaimana diberitakan RMOL, Hasil audit atas penyelenggaraan Piala Presiden 2015 itu dilaporkan langsung ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Selasa (5/1). Auditor dari PWC yang bertanggung jawab atas audit Piala Presiden 2015, Lok Budianto menyatakan, penyelenggaraan turnamen yang akhirnya dimenangi Persib Bandung itu benar-benar transparan.
BACA JUGA: Mourinho Akan Kembali Pimpin Real Madrid, Jika...
"Opini kami terhadap Piala Presiden 2015 adalah wajar tanpa pengecualian atau kita kenal dengan WTP. Dengan opini ini artinya Piala Presiden benar-benar transparan dan akuntabel," kata Lok usai bertemu dan melaporkan hasil audit kepada Presiden Joko Widodo.
Lok yang dalam kesempatan itu didampingi Ketua Panitia Pengarah Paial Presiden, Maruarar Sirait mengatakan, meski kick off dilakukan pada 30 Agustus, namun proses audit sudah dilakukan sejak 26 Agustus 2015. "Karena sebelum kick-off kan pasti sudah ada penerimaan, ada sponsor,” tuturnya.
BACA JUGA: Enrique Pelatih Terbaik di Dunia 2015
Karenanya, semua pemasukan dan pengeluaran dana dalam penyelenggaraan Piala Presiden 2015 pun tak luput dari audit PWC. Audit itu juga menjangkau bayaran untuk wasit, hadiah, hingga fasilitas turnamen.
“Kami juga cek, apakah semua pengeluaran dan penerimaan tercatat benar-benar tidak. Kami juga konfirmasi ke bank. Setelah itu kami keluarkan opini WTP. Opini ini bisa dipertanggungjawabkan," tegasnya.
BACA JUGA: Baca Nih Komentar Beckham soal Zinedine Zidane setelah Jadi Pelatih Real Madrid
Lok menjelaskan, Presiden Jokowi memberi respon positif atas hasil audit itu. Sebab, audit itu menjadi bukti Piala Presiden 2015 benar-benar transparan dan akuntabel.
Namun, Lok juga memuji kiprah Maruarar. Sebab, politikus PDIP itu pula yang sejak awal wanti-wanti agar Piala Presiden 2015 bebas dari patgulipat.
“Pak Ara (sapaan Maruarar, red) sangat luar biasa. Pak Ara sering kontak saya dan mengatakan, kalau ada kesulitan mendapat data agar dikomunikasikan dengannya," ungkap Lok.
Sedangkan Maruarar mengatakan, transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan Piala Presiden 2015 itu juga sesuai perintah Presiden Jokowi. Sebab, Jokowi sejak sebelum Piala Presiden bergulir sudah menitipkan lima hal penting.
“Pertama, pertandingan harus digelar secara transparan, maka dalam ajang Piala Presiden ini semua pemasukan dan pengeluaran harus diaudit oleh lembaga independen,” kata Maruarar.
Pesan kedua Jokowi adalah agar setiap laga Piala Presiden harus digelar secara fair play. “Dan ini merupakan hal yang sangat mahal dan penting dalam sebuah pertandingan, seperti misalnya tanpa pengaturan skor,” tuturnya
Selanjutnya, pesan ketiga Jokowi agar Piala Presiden bisa membangkitkan prestasi olahraga dan memunculkan pemain-pemain baru berkualitas. Keempat, Piala Presiden harus menggerakkan ekonomi kerakyatan.
“Dan ini sudah terbukti betapa banyak usaha kecil menengah seperti tukang kaos, penjual aksesoris, pedagang minuman dan makanan terbantu,” ucapnya.
Pesan terakhir Jokowi adalah agar Piala Presiden bisa menjadi hiburan rakyat. “Dan ini berhasil dengan antusianya warga datang ke lapangan serta rating televisi yang sangat tinggi,” pungkasnya.(rmol/JPG)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejam! Selama 12 Tahun, Perez Pecat 10 Pelatih Madrid
Redaktur : Tim Redaksi