Inilah Jago Gerindra di Pilgub Banten

Minggu, 17 April 2016 – 00:19 WIB
Pilkada. Foto: ilustrasi dok.JPNN

jpnn.com - SERANG – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Gerindra Banten menyatakan sikap mendukung Budi Heriyadi sebagai bakal calon gubernur Banten di pilkada 2017.

Secara bertahap, dukungan tersebut sudah mulai dideklarasikan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai besutan Prabowo Subianto ini.

BACA JUGA: Pak Kiai Maju Lagi

Kemarin (16/4), seluruh Pengurus Anak Cabang (PAC) di bawah naungan DPC Gerindra Kota Serang resmi mendeklarasikan dukungan pencalonan Budi, di Hotel Flamengo, Kota Serang. 

“Ini sebagai rangkaian perjalanan rakorcab DPC yang merekomendasikan kepada saya untuk maju Pilgub 2017. Keinginan mereka tidak hanya maju, tapi juga memenangkannya,” kata Budi usai menerima surat deklarasi dukungan.

BACA JUGA: Ketua Dewan Ngaku Kecolongan, Anggota Kesal!

Pada hari yang sama, deklarasi juga dilakukan oleh PAC Gerindra se-Kota Cilegon. Kemudian, secara bertahap pada minggu selanjutnya dari PAC se-Pandeglang dan Lebak. 

“Hari ini (kemarin-red), kita akan jalan ke Cilegon dan minggu depan selesaikan untuk Lebak dan Pandeglang. Setelah kita rampungkan, hasilnya akan disampaikan ke pimpinan pusat sebagai bahan pertimbangan,” kata Budi yang juga Ketua DPD Gerindra Banten.

BACA JUGA: Tanpa Sponsor, Sulit Menang

Seperti diketahui, Gerindra dan PKS sudah mendeklarasikan koalisi secara resmi. Namun, koalisi tersebut belum memutuskan nama yang akan diusung sebagai kandidat cagub dan cawagub yang akan bertarung pada perebutan kursi nomor wahid di Banten. 

Padahal jumlah kursi kedua partai tersebut sudah cukup untuk mengusung pasangan, yakni Gerindra 10 kursi dan PKS delapan kursi. 

Sementara, syarat minimal perolehan kursi di legislatif sebesar 20 persen dari jumlah kursi keseluruhan atau 17 kursi.

Keputusan nama yang akan diusung masih menunggu hasil survei yang dilakukan PKS dan Gerindra. “Apakah Gerindra-PKS mengusung saya menjadi cagub ataukah PKS akan mengusung Pak Anton (Anton Apriyantono-red) atau yang lain, itu tergantung dari hasil survei. Survei PKS akan selesai April ini, dan Gerindra baru lakukan awal Mei. Jadi hasilnya apakah akan kita pasangkan atau dengan yang lain, itu mungkin saja,” kata Budi.

Pihaknya tidak akan memaksakan diri sebagai calon jika hasil survei tidak memungkinkan. “Misalnya hasil Pak Anton jeblok kan tidak mungkin dipaksakan PKS, atau sebaliknya saya jika kurang maksimal, saya juga harus tahu diri. Tapi saya yakin, kalau melihat perkembangan dan mesin partai yang dimainkan dan saya ketua partai, itu masih sangat mungkin,” katanya.

Pria yang masih duduk sebagai anggota DPR RI ini juga memberikan sinyal untuk menarik Partai Golkar masuk dalam koalisi koalisi yang sudah dibangun. 
“Kita membuka selebar-lebarnya partai lain. Saya kira kalau Golkar mau, mengapa tidak. Karena kita bicara untuk membangun. Kebetulan, saat ini PKS dan Gerindra yang sudah solid dan siapkan gerbong gubernur yang lebih bermutu,” jelas Budi. (mg04/air/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Munas Golkar, Pengamat: Ini Kok Duit yang Diutamakan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler