Inilah Kenapa Top Speed Rio Jadi tak Penting

Minggu, 01 Mei 2016 – 09:08 WIB
Rio Haryanto saat menjalani kualifikasi di GP Rusia. FOTO: AFP

jpnn.com - PEMBALAP Indonesia Rio Haryanto selalu berada di sepuluh besar top speed. Mulai dari GP Australia hingga saat ini. Bahkan, pada sesi latihan GP Rusia, top speed MRT05 yang ditunggangi Rio mengalahkan seluruh pembalap di grid. Rio pembalap tercepat di Rusia!

Namun, top speed tersebut sejauh ini tidak begitu berpengaruh saat lomba. Rekan setim Rio, Pascal Wehrlein, yang menunggangi mobil yang sama, tak pernah bisa mencapai kecepatan sebagus Rio. 

BACA JUGA: Ribuan Penonton Bersorak Gembira Sambut Jokowi

Dia bahkan tidak pernah masuk sepuluh besar. Namun, dalam tiga balapan terakhir, rookie asal Jerman itu selalu finis di depan Rio.

Pada sesi latihan bebas kedua, kecepatan maksimal Rio mencapai 331,2 kilometer per jam. Lalu, di latihan ketiga kemarin, dia mencapai 327,7 kilometer per jam. Tidak ada pembalap lain yang mencapai top speed setara Rio.

BACA JUGA: ISC jadi Tonggak Kebangkitan Sepak Bola Nasional

Mantan pembalap nasional Ananda Mikola menjelaskan, hasil speed trap (pengukur top speed) tidak berhubungan dengan balapan. 

Bagusnya catatan top speed membuktikan bahwa mesin Mercedes yang dicangkok pada sasis mobil Rio punya performa bagus. 

BACA JUGA: Gol Tunggal Bale Antar Madrid ke Puncak

”Artinya, tidak ada masalah pada mesin. Mesin Rio sama dengan yang dipakai Lewis (Hamilton),” terangnya saat dihubungi kemarin (30/4).

Menurut Ananda, di antara empat mesin di Formula 1 saat ini, performa Honda paling buruk. Dalam urusan top speed, Honda bisa kalah sampai 20 kilometer per jam di belakang Mercedes.

Nah, masalah utama mobil tim-tim kecil terdapat pada sisi sasis. Hal itu akan sangat berdampak pada downforce yang dibutuhkan untuk melakukan akselerasi di tikungan. Khususnya pada trek-trek yang technical. 

”Bicara soal sasis, kita ngomong soal aerodinamika,” tambah Ananda. Top speed bagus tanpa downforce yang memadai, tidak akan berpengaruh besar saat balapan.

Tapi, kenapa Wehrlein sejauh ini bisa selalu finis di depan Rio? Ananda memperkirakan, Wehrlein memahami kekurangan pada mobilnya. 

Dia bisa mengomunikasikan kelemahan itu kepada para teknisi Manor untuk mendapatkan setting yang pas saat lomba. ”Aku rasa, mobil dia (Pascal Wehrlein, Red) di-setting dengan model high downforce. Bisa pada wing-nya atau yang lain,” paparnya.

Pada sesi kualifikasi kemarin, Rio mencatat waktu 1 menit 39,463 detik. Hasil tersebut menempatkan dia pada urutan start ke-21 dalam lomba hari ini. Tepat di depan Marcus Ericsson (Renault). Wehrlein hanya satu posisi lebih baik dengan catatan best lap 1 menit 39,399 detik. (cak/c11/na)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Persib Gagal Raup Tiga Poin


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler