Inilah Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah, Sayang Jika Dilewatkan

Jumat, 01 Juli 2022 – 17:41 WIB
Beberapa keutamaan 10 hari pertama Zulhijah ialah adanya ibadah haji, puasa sunah tarwiyah dan arafah, serta penyembelihan hewan kurban. Ilustrasi Foto: ANTARA/REUTERS/Yasser Bakhsh

jpnn.com - Dzulhijjah merupakan bulan terakhir dalam kalender Hijriyah.

Bulan di mana dilaksanakan ibadah haji, termasuk salah satu empat bulan yang dimuliakan Allah atau biasa disebut Asyhurul Hurum.

BACA JUGA: Puasa 9 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah Sangat Dianjurkan

Ada beberapa kemulian-kemulian yang dimiliki Bulan Dzulhijjah.

Hal itu dijelaskan Wakil Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lumajang, KH Ahmad Qusyairi dalam kajian tematik di studio Media Center An-Nahdloh (MCN) Gedung PCNU 1 Timur Alun-alun Lumajang, Senin (27/6).

BACA JUGA: Belum Jalankan Rukun Islam Kelima Tetapi Sudah Dipanggil Haji, Bagaimana Hukumnya?

Kiai Qusyairi menjelaskan, ada beberapa keterangan mengenai kemuliaan Bulan Dzulhijjah yang dijelaskan dalam kitab Durrotun Nasihin pada Bab Fadllu Asyri Dzulhijjah, halaman 266.

"Sebagain ulama menyampaikan, barang siapa berpuasa 10 hari awal Dzulhijjah, maksudnya tanggal 1 sampai 9 karena tanggal 10 hari raya maka haram berpuasa. Maka Allah akan muliakan dia dengan sepuluh perkara," jelas Kiai Qusyairi.

BACA JUGA: Cara Mandi Junub Setelah Berhubungan Badan Maupun Karena Mimpi Basah

Kesepuluh hal yang dijanjikan tersebut di antaranya: disebutkan keberkahan umur, dilimpahkan harta, terjaganya keluarga, dihapuskannya dosa, dilipatgandakannya kebaikan yang dilakukan dan dimudahkan saat menghadapi kematian atau sakaratul maut.

"Juga menjadi penerang dalam kubur, memperberat dalam timbangan amalnya, selamat dalam jalan ketika di padang mahsyar dan dinaikan derajatnya baik di dunia dan akhirat," lanjut Kiai Qusyairi.

Masih menjelaskan Kitab Durrotun Nasihin, Kiai Qusyairi menuturkan secara khusus ada riwayat hadits dari sahabat Ibnu Abbas bahwa tanggal pertama Bulan Dzulhijjah adalah hari di mana Allah mengampuni Nabi Adam.

"Barang siapa yang berpuasa di awal Dzulhijjah maka akan diampuni dosanya. Hari kedua Dzulhijjah adalah hari di mana Allah mengabulkan doanya Nabi Yunus ketika beliau dimakan ikan, maka yang berpuasa dihari kedua ini diberi pahala ibadah setahun," imbuh Kiai Qusyairi.

Menurut Kiai Qusyairi, riwayat ini bisa dipahami mungkin saja dikabulkannya doa Nabi Yunus adalah tanggal 2 Dzulhujjah dan dikeluarkan dari perut ikan pada 10 Muharram.

Selanjutnya, kata Kiai Qusyairi, tanggal 3 Dzulhijjah adalah hari saat Allah mengabulkan doa Nabi Zakariya saat diberi keturunan.

"Maka barang siapa berpuasa tanggal 3 doanya akan dikabulkan. Sedangkang tanggal 4 adalah lahirnya Nabi Isa, barang siapa berpuasa ditanggal 4 maka dia tidak diberikan kesulitan hidup dan kefakiran dan di hari kiamat dia bersama kelompok baik yang mulia," tutur Kiai kelahiran Banyuwangi ini.

Dan hari ke-5 Dzulhijjah, terang Kiai Qusyairi, adalah hari lahirnya Nabi Musa, yang siapa saja berpuasa di hari tersebut maka akan dibebaskan dari kemunafikan dan siksa kubur.

Sedangkan hari ke-6 adalah hari di mana Allah membuka kebaikan kepada para nabi dan yang berpuasa di hari tersebut akan diberi kasih sayang dan tidak disiksa.

"Hari ke-7 Allah menutup pintu jahanam sampai 10 hari, barang siapa yang berpuasa maka ditutup 30 pintu kesulitan dan dibuka 30 pintu kemudahan. Tanggal 8 adalah hari tarwiyah, yang berpuasa diberi pahala yang sangat banyak, hanya Allah yang tahu," ungkap Kiai Qusyairi.

"Hari ke- 9 adalah hari Arafah, barang siapa yang berpuasa akan diampuni dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang. Tanggal 10 adalah hari raya barang siapa berkurban maka semenjak pertama kali tetesan darah dari kurban yang disembelih Allah mulai mengampuni dosanya dan dosa keluarganya," seru Kiai Qusyairi.(jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler