Inilah Kisah Awal SPG Cantik itu Terbunuh Teman Sendiri

Minggu, 01 Januari 2017 – 08:46 WIB
Pembunuhan SPG cantik,, Yayuk.

jpnn.com - JPNN.com - Dalang pembunuhan Yayuk akhirnya berhasil diungkap polisi. Seperti dugaan sebelumnya, pelakunya tidak lain adalah Aldo, teman laki-laki korban.

Setelah menjalani pemeriksaan maraton di polrestabes, remaja bernama lengkap Eyglesias Satriadil Sulwiedyardo itu akhirnya mengakui semua perbuatannya.

BACA JUGA: Ternyata Dua Pemuda ini Pembunuh si SPG Cantik

Polisi memang sempat kesulitan untuk mencari bukti bahwa Aldo yang menghabisi Yayuk.

Meski punya keyakinan kuat lantaran keterangan Aldo berbelit-belit, penyidik tidak kunjung bisa memutuskan lelaki 18 tahun tersebut sebagai tersangka.

BACA JUGA: SPG Cantik itu Menangis di Warung Sebelum Terbunuh

"Ada banyak kemungkinan motif pada awalnya. Setelah satreskrim memilahnya, akhirnya ketemu bahwa pembunuhan ini dilatarbelakangi perampasan," jelas Kapolrestabes Surabaya Kombespol M. Iqbal kemarin.

Sejak Jumat pagi (30/12), Unit Reserse Mobile (Resmob) Polrestabes Surabaya terus merangkai kepingan petunjuk kasus itu.

BACA JUGA: SPG Canti Tewas, Polisi Periksa Mantan Pacarnya

Aldo yang diperiksa sejak Rabu lalu (28/12) beralibi bahwa dirinya berada di kafe dekat kosnya ketika Yayuk menghilang pada 18 Desember.

Remaja kelahiran Pekalongan tersebut mengaku ada di kafe di daerah Bungurasih hingga dini hari.

Polisi lantas membuktikan keterangan tersebut dengan mendatangi kafe. Sayangnya, pemilik warung sempat tidak ingat betul kapan Aldo ke sana.

"Seingat pemilik warung, dia (Aldo) ke sana pas ada live music. Itu tanggal 17, dari sana alibinya melemah," jelas Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga.

Nah, setelah itu, polisi mendapat informasi tambahan bahwa Aldo punya teman dekat bernama Clint Dongan Hutabarat alias Clinton.

Keduanya kerap nongkrong bersama. Ketika mengantongi nama itu, polisi menganalisis bahwa motif pembunuhan tersebut adalah perampasan.

Kemudian, polisi menemukan Clinton di rumah temannya di Keputih.

Ketika polisi datang ke sana, Clinton tidak langsung berterus terang. Namun, pada akhirnya teman satu SD Aldo di Surabaya itu berterus terang bahwa dirinya membunuh Yayuk.

Dia bersama Aldo telah menyusun rencana eksekusi Yayuk.

Makin tersudut, Aldo akhirnya juga berbicara kejadian yang sesungguhnya.

"Mereka bingung untuk membayar uang kos. Jadi, motifnya bukan karena asmara, murni karena pelaku ingin memiliki harta benda korban," tambah Shinto.

Aldo mengenal Yayuk pada Oktober 2016. Sejak itu, komunikasi keduanya semakin intens.

Yayuk selalu terbuka pada Aldo. Tidak terkecuali mengenai gajinya sebagai sales promotion girl (SPG) di pusat perbelanjaan Surabaya Selatan.

Yayuk bercerita kepada Aldo bahwa setiap tanggal 17, dirinya menerima gaji. Minimal ada uang cash Rp 500 ribu yang dikantonginya.

Nah, Aldo yang terus ditagih biaya kos berpikir untuk merampas uang Yayuk. Clinton yang menumpang sekamar dengannya juga punya pikiran sama.

Keduanya lantas merancang skenario jahat itu.

"Mereka meminjam parang ke temannya. Ini jadi petunjuk bahwa kasus ini disiapkan sejak awal," papar alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1999 tersebut.

Sejak Minggu pagi (18/12) Aldo menghubungi Yayuk melalui BBM. Seperti kebiasaannya, dia menawarkan diri untuk mengantar Yayuk kerja.

Motor yang dipakai adalah milik Yayuk. Tapi, Yayuk menolaknya.

Aldo tidak menyerah begitu saja. Malamnya, dia meminta Yayuk untuk datang ke kosnya. Aldo mengajak Yayuk makan.

Permintaan tersebut disetujui. Setelah itu, Aldo, Clinton, dan Yayuk pergi ke Jalan Dinoyo untuk membeli nasi goreng.

Itulah saat-saat perempuan alumnus SMA Wachid Hasyim II Taman, Sidoarjo, tersebut hendak menjemput ajal.

Yayuk dibunuh di bawah jembatan tol Gunung Sari. Pemilihan tempat itu bukan tanpa alasan.

Aldo dan Clinton memang mencari lokasi eksekusi yang tidak jauh dari sungai.

"Makanya, mereka mengarah ke Dinoyo karena di situ kan dekat sungai. Tapi, rencana itu gagal karena di sekitar sana ramai penduduk," ungkap Kanitresmob Polrestabes Surabaya AKP Agung Pribadi.

Setelah menghabisi Yayuk, Clinton memboncengkan Aldo berkeliling kota. Mereka berniat untuk membuang sepeda motor sekaligus alat bukti.

Sepeda motor Yayuk digeletakkan di pinggir Jalan Kutisari Utara. Motor itu lalu diamankan babinkamtibmas setempat ke sebuah bengkel.

Aldo dan Clinton pulang dengan naik taksi. Mereka turun di pintu Terminal Bungurasih sisi timur, lalu berjalan kaki menuju rumah kos.(did/rid/c7/git/flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebelum Meninggal SPG Cantik Tulis Sindiran di Facebook


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler