jpnn.com - JAKARTA--Aksi Bela Islam II pada 4 November berlangsung damai, meski pada ujungnya disusupi oleh provokator yang kecewa dengan situasi tersebut.
Lautan manusia yang menyesaki jalan-jalan protokol di jantung ibukota terutama Bundaran HI, Tugu Tani, Bundaran BI, Masjid Istiqlal, Patung Kuda hingga depan Istana Merdeka semuanya terkendali.
BACA JUGA: GNPF-MUI: Kami Akan Lihat Itikad Baik Pemerintah
Berikut ini kronologi kejadian aksi bela Islam II versi resmi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI), seperti disampaikan oleh Ketua GNPF MUI KH Bahtiar Natsir, Minggu (6/11):
1. Pukul 10.00 WIB, GNPF MUI memberikan pengarahan terbatas kepada pengendali barisan aksi dan para orator dengan pesan yang kuat bahwa ini adalah aksi damai dan harus menunjukkan akhlaqul kharimah.
BACA JUGA: Ini Kata Sosiolog soal Demo 4 November
2. Pukul 11.00, pimpinan GNPD MUI bersama ulama menetapkan kesepakatan target aksi damai yang akan diperjuangkan untuk disampaikan kepada Presiden Jokowi.
3. Usai Jumatan di Mesjid Istiqlal, semua peserta barisan aksi melakukan long march menuju Istana sesuai rute yang ditetapkan. Orasi di depan Istana baru dimulai ba'da Ashar.
BACA JUGA: Tertinggal dari Rombongan, Kemensos Pulangkan 57 Pedemo 4/11
4. Pelaksanaan orasi berjalan lancar dengan orator bergantian dari berbagai elemen dipimpin langsung oleh Habis Rizieq Syihab (pembina GNPF MUI).
5. Perundingan pertama mengutus dua juru runding GNPF MUI yaitu KH Bahtiar Natsir dan KH M Zaitun Razmin untuk mendatangi Istana.
Hasilnya juru runding menolak melakukan perundingan karena hanya akan ditemui oleh Menkopolhukam dan beberapa menteri sebagai utusan resmi presiden.
6. Juru runding mendatangi Istana untuk kedua kalinya, tapi mereka tetap menolak berunding karena Istana tetap menawarkan Menkopolhukam dan petingginya, sehingga juru runding kembali kepada barisan aksi.
7. Selanjutnya Pangdam Jaya dan Kapolda Metro Jaya berinisiatif mendatangi mobil barisan aksi kemudian naik ke atas dan memberi salam hormat kepada peserta aksi.
Kedatangan mereka untuk menemui Habib Rizieq dan menawarkan juru runding bisa diterima Wapres RI. Habib Rizieq bersedia memenuhi penawaran tersebut dengan jaminan agar Wapres RI bersedia memerintahkan Kapolri untuk menangkap BTP hari itu juga.
8. Kemudian juru runding mendatangi Istana untuk ketiga kalinya. Kali ini juru runding diikuti KH Misbahul Anam. Juru runding ditemui Wapres dan petinggi lainnya.
Perundingan berjalan alot,hasilnya Wapres RI memberikan jaminan akan memproses hukum BTP secara cepat, tegas, dan transparan, serta meminta waktu dua minggu untuk merealisasikannya.
9. Juru runding kembali ke barisan aksi untuk menyampaikan hasil perundingan. Perundingan terakhir ini baru selesai pukul 18.00 WIB.
Setelah disampaikan reaksi peserta aksi tidak bisa menerima hasil tersebut dan bersepakat untuk bermalam di depan Istana Negara.
10. KH Arifin Ilham dengan inisiatif sendiri berusaha bernegosiasi langsung menemui Wapres RI.
11. Kericuhan kecil sebenarnya sudah mulai terjadi sebelum rombongan mobil komando tiba antara massa yang terprovokasi dengan barikade polisi.
Agar tidak terjadi bentrok, maka Laskar FPI jadi pagar pembatas antara massa tersebut dengan barikade polisi.
Tak lama setelah azan Isya berkumandang, petugas membubarkan barisan aksi secara paksa dengan menembakkan gas air mata dan peluru karet.
KH Arifin Ilham yang masih di Istana bersaksi bahwa Wapres RI, Menkopolhukam, dan Kapolri memberikan reaksi marah atas kecerobohan petugas keamanan tersebut.
12. Berkali-kali Kapolri dan Panglima TNI memerintahkan aparat untuk berhenti menembak massa lewat pengeras suara tapi tidak digubris oleh pasukan polisi.
13. Bahkan pasukan motor polisi berputar-putar di kerumunan massa sehingga ada yang tertabrak dan terkena gas air mata.
14. Barisan Aksi Bela Islam II akhirnya bergerak menginap di pagar luar Gedung MPR/DPR. Pukul 03.00 dinihari, delegasi GNPF MUI diterima oleh Ketua MPR RI, Ketua dan Anggota Komisi III DPR, Ketua MKD DPR RI, setelah beberapa kali berunding.
Keamanan Gedung MPR/DPR diambil alih oleh Panglima TNI dan Kapolri.
15. Komisi III DPR kemudian memberikan jaminan akan menekan pemerintah untuk memenuhi janjinya di depan massa aksi damai.
16. Pukul 04.05 wib (5/11), secara resmi GNPF MUI membubarkan Aksi Bela Islam II yang ditutup oleh Ketua GNPF MUI KH Bahtiar Natsir.
Pembina GNPF MUI Habib Rizieq Syihab mengatakan, sebenarnya massa bisa saja melawan.
“Namun ini aksi damai, jadi tidak bisa diadu domba melawan TNI/Polri karena mereka saudara. Kami hanya fokus kepada penistaan Alquran oleh Ahok," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribuan Wisman Malaysia Bergoyang di Perbatasan Aruk
Redaktur : Tim Redaksi