Inilah Lima Penyebab Kekalahan Belanda dari Ceko di 16 Besar EURO 2020

Senin, 28 Juni 2021 – 10:09 WIB
Para pemain Timnas Belanda sebelum laga kontra Ceko. Foto: Twitter @OnsOranje

jpnn.com, BUDAPEST - Belanda secara mengejutkan harus pulang dari EURO 2020 usai menerima kekalahan 0-2 dari Ceko di 16 besar yang berlangsung di Ferenc Puskas Arena, Budapest, Minggu (27/6) malam WIB.

Tomas Holes dan Patrik Schick adalah dua orang yang mengubur impian De Oranje -julukan Timnas Belanda- untuk bisa melangkah jauh di turnamen ini lewat gol yang diciptakan olehnya.

BACA JUGA: Pemain Ceko yang Jadi Mimpi Buruk Belanda Itu Dapat Pemain Terbaik, Siapa Dia?

Setelah kemenangan meyakinkan atas Belanda, Ceko sudah ditunggu Denmark di perempat final EURO 2020 yang rencananya berlangsung di Baku pada (3/7) mendatang.

Berikut kami rangkum lima penyebab kegagalan Belanda melangkah ke perempat final.

BACA JUGA: Hasil Akhir Belanda Vs Ceko 0-2, Kartu Merah De Ligt Bikin Jalannya Laga Berbeda

5. Status Underdog Ceko

Memang sudah banyak tim-tim tak diunggulkan alias berstatus underdog yang memberi kejutan sepanjang gelaran EURO 2020. Seperti Hungaria yang menahan imbang Prancis dan Jerman, Skotlandia menahan Inggris, serta Finlandia mengalahkan Denmark.

Namun, tak ada yang benar-benar semenyakitkan Ceko menghancurkan Belanda. Bagaimana tidak, De Oranje datang ke 16 besar dengan status mentereng, yaitu juara Grup C yang menyapu bersih semua laga dengan kemenangan.

Sedangkan Ceko hanyalah tim yang lolos dengan status peringkat tiga terbaik mewakili Grup D. Namun, diatas lapangan status tersebut seakan pudar dengan semangat juang yang diperlihatkan anak asuh Jaroslav Silhavy, sehingga mampu mengalahkan Belanda.

4. Matthijs De Ligt From Hero to Zero

Sepanjang laga tadi, bek Juventus ini menampilkan performa menawan dengan sejumlah bloknya yang menghindarkan gawang Belanda dari kebobolan. Seperti saat ia menghalau sepakan pemain Ceko Antonin Barak.

Namun, di babak kedua semuanya berubah. Saat terjadi perebutan bola dengan Patrik Schick, De Ligt secara sengaja menyentuh bola menggunakan tangannya. Setelah meninjau Video Assistant Referee (VAR), wasit langsung menghadiahi kartu merah buat sang bek.

Itu adalah titik balik permainan Ceko karena Belanda terlihat kesulitan bermain dengan sepuluh orang.

3. Mengawali Laga dengan Mengecewakan

Sebenarnya Belanda terlihat bermain sesuai rencana di awal-awal pertandingan, tetapi seperti kehabisan tenaga setelahnya. Mereka bermain dengan tempo tinggi dan menggerakan bola dengan sangat cepat.

Namun, Ceko kemudian mulai bisa mengendalikan pertandingan lewat permainan melebar mereka. Dengan strategi itu, Belanda kerap kali melakukan kesalahan yang membuat mereka bermain sedikit bertahan setelah beberapa aksi berbahaya dari pemain Ceko.

2. Lemahnya Lini Belakang Belanda

Sebenarnya masalah lini pertahanan Belanda sudah terlihat di pertandingan pembuka EURO 2020 saat mereka menang 3-2 atas Ukraina. De Oranje hampir saja dibuat malu usai keunggulan dua golnya bisa disamakan oleh Ukraina lewat aksi Andriy Yarmolenko dan Roman Yaremchuk.

Itulah yang dimanfaatkan Ceko di pertandingan tadi dengan banyak mengincar sisi kiri pertahanan Belanda. Apalagi dengan adanya jarak antara Daley Blind dan Patrick van Aanholt yang lebih banyak membantu serangan.

Pengusiran De Ligt dari lapangan membuat pekerjaan Ceko lebih mudah. Gol pertama yang mereka ciptakan menunjukan bagaimana buruknya pemain belakang Belanda dalam melakukan penjagaan. Mereka (bek Belanda) membiarkan Tomas Holes berdiri bebas, sebelum akhirnya melakukan sundulan yang menghasilkan gol.

1. Tidak Ada yang Tak Mungkin di Sepak Bola

Di babak 16 besar EURO 2020 banyak tim-tim kecil yang tampil mengesankan. Austria memaksa Italia bermain hingga babak tambahan waktu dan mengakhiri clean sheet panjang Gli Azzurri.

Sebelumnya ada Denmark yang menghancurkan Wales tanpa ampun dengan skor telak 4-0, dan kini Ceko memulangkan salah satu kandidat juara EURO 2020, yaitu Belanda untuk memesan satu tiket di perempat final.(mcr15/jpnn)

 

 

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler