jpnn.com - JAKARTA – Lembaga luar angkasa Amerika Serikat (AS), NASA, tak ragu mengirimkan tim khusus untuk memantau GMT di beberapa lokasi pengamatan di Indonesia. Astronom dari seluruh penjuru dunia pun sejak kemarin, sudah satu per satu tiba di tanah air.
Salah satunya adalah Xavier Jubier yang dikenal luas sebagai tokoh di organisasi astronom dunia, International Astronomical Union (IAU).
BACA JUGA: 4 Alasan GMT Tahun Ini Disebut Atraksi Tuhan buat Indonesia
Bahkan Jubier mengaku sudah berkeliling di Indonesia sejak sebulan lalu untuk melakukan survey atas undangan Kementerian Pariwasata Indonesia.
Dalam website pribadinya, dia memberikan panduan terkait lokasi dan cara terbaik untuk menikmati fenomena alam yang terakhir terjadi di Indonesia pada 1995 itu.
BACA JUGA: Berani Coba? Ini Rute Pesawat Saat Terjadi Gerhana Matahari
Dalam artikel yang sudah dilihat puluhan ribu netizen itu, Jubier merekomendasikan beberapa lokasi yang bisa digunakan untuk melihat GMT.
Antara lain, pulau Woleai di Negara Federal Micronesia, pulau Halmahera, dan Ternate di Indonesia.
BACA JUGA: MANTAP! Indonesia Diserbu Pengejar Gerhana Matahari Total
Dari semua pilihan lokasi terbaik itu, Jabier mengaku bahwa wilayah Maluku adalah tempat yang dirasa cocok dengan durasi gerhana yang cukup lama dan cuaca terang. (bil/wan/kim/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditawar Israel USD 1 Juta, Nenek di Palestina Ogah Jual Rumahnya
Redaktur : Tim Redaksi