jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Ari Junaedi menilai sosok perempuan berpeluang besar menang di Pilpres 2024.
Pasalnya, terlihat ada perubahan paradigma masyarakat dalam memandang sosok perempuan.
BACA JUGA: 5 Nama Potensial untuk Pilpres, Kecil Peluang Prabowo Gandeng Gubernur Rasa Presiden
Sebagian besar masyarakat tak lagi tabu untuk memilih kaum hawa sebagai pemimpin. Asalkan, memiliki latar belakang yang baik dan tentu saja harus cukup populer di tengah masyarakat.
"Dengan perubahan pola pemikiran dan seiring perubahan waktu, saya kira pemahaman akan pemimpin perempuan di tanah air akan berubah," ujar Ari kepada jpnn.com, Rabu (12/2).
BACA JUGA: Lima Nama Perempuan Ini Layak Diperhitungkan di Pilpres 2024
Dosen di Universitas Indonesia ini kemudian memaparkan sejumlah bukti nyata keterpilihan perempuan di pemilihan kepala daerah.
Antara lain, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
BACA JUGA: Meneteskan Air Mata, Panglima Angkatan Darat Minta Maaf Atas Kelakuan Brutal Anak Buah
"Ada juga Christina Eugenia Paruntu di Minahasa Selatan, Karolin Margret Natasa di Landak, Tja Tjui Mi di Singkawang, Dewanti Rumpoko di Batu," ucapnya.
Nama lain, kata pembimbing program doktoral di pasca-sarjana Universitas Padjajaran ini, Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim (Nunik), Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, Bupati Tulang Bawang Winarti, dan Bupati Jember Faida.
"Maka jangan meremehkan potensi politik kaum perempuan di tanah air. Bisa jadi nama-nama ini jika dibesut dengan baik peluang politiknya akan semakin meningkat," pungkas Ari. (gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang