Inilah Perbandingan Kekuatan Angkatan Laut Indonesia Vs Tiongkok

Sabtu, 04 Januari 2020 – 09:48 WIB
China Coast Guard. Foto: diambil dari www.indomiliter.com/wp-content

jpnn.com, JAKARTA - Insiden pelanggaran batas laut yang terjadi di Laut Natuna, Kepulauan Riau menjadi topik hangat sejak 30 Desember lalu.

Kementerian Luar Negeri RI melayangkan protes kepada Tiongkok, lantaran kapal nelayan negara tersebut memasuki Natuna dan konon dikawal oleh China Coast Guard (CCG).

BACA JUGA: Fakta dari Insiden Natuna: Indonesia Kurang Mampu Patroli di ZEE

Apa pun namanya, Indonesia kecolongan, Tiongkok telah melanggar batas terlepas itu disengaja atau tidak.

TNI pun tak tinggal diam. Kini tentara, khususnya Angkatan Laut RI, siap tempur menjaga kedaulatan negara.

BACA JUGA: TNI Kerahkan 3 KRI, Siap Tempur Mengamankan Laut Natuna

Seberapa siap dan kuat Angkatan Laut Indonesia?

Global Fire Power mencatat, pada 2019 kekuatan atau total aset Angkatan Laut Indonesia berjumlah 221. Itu mencakup semua kapal yang tersedia, termasuk alat bantu.

BACA JUGA: TNI Kerahkan Alutsista untuk Operasi Siaga Tempur di Perairan Natuna

Dari jumlah tersebut juga termasuk 139 kapal patroli dan lima kapal selam. Tahun lalu, kekuatan Angkatan Laut Indonesia menempati ranking sepuluh dunia.

Bagaimana dengan Tiongkok? Kekuatan Angkatan Laut Negeri Panda itu berada di posisi kedua dunia dengan total aset berjumlah 714.

Tiongkok lebih baik dari Amerika Serikat (3), Iran (4) dan Rusia (5). Tiongkok hanya kalah dari kekuatan Angkatan Laut Korea Utara yang memiliki total aset 967.

Dari sebuah laporan awak Indo Militer berjudul 'Kapal Penjaga Pantai Cina Makin Garang, Ada Potensi Berubah Peran Jadi Kapal Kombatan' yang tayang Rabu, 1 Januari lalu juga terungkap perbandingan kekuatan Angkatan Laut Indonesia dengan Tiongkok.

Dalam laporannya, Indo Militer menyebutkan bahwa bandelnya perahu-perahu nelayan Tiongkok tak lain karena mereka mendapatkan pengawalan dan perlindungan dari kapal-kapal CCG, yang rata-rata secara tonase sosoknya setara dengan frigat.

Kapal CCG statusnya adalah non-kombatan, tetapi taring kapal CCG cukup bergigi. Memang tak ada bekal rudal, tetapi kehadiran kanon (penangkis serangan udara) kaliber 30 mm dan meriam 76 mm pada haluannya mampu membuat angkatan laut negara lain berpikir dua kali untuk menindak kapal penjaga pantai yang rata-rata punya bobot 2.500-3.500 ton itu.

Belum lagi di belakang kapal penjaga pantai ini ada kekuatan armada super AL Tiongkok yang memang bukan tandingan negara-negara di kawasan Laut Cina Selatan.

Seperti dalam insiden 17 Juni 2016, Haijing 3303 yang punya bobot kosong 3.450 ton tak canggung ketika berhadapan dengan korvet Parchim Class – KRI Imam Bonjol 383 di Laut Natuna.

Kekuatan Angkatan Laut Tiongkok bukan cuma menjadi perhatian di Asia, tetapi dunia. Tiongkok mampu menyulap kapal patroli seperti CCG menjadi real fregate. Tanpa pemberitahuan kepada publik, bukan tak mungkin kapal penjaga pantai itu dilengkapi senjata ofensif seperti rudal anti-kapal. (gfp/im/jpnn)

Perbandingan Kekuatan Angkatan Laut Indonesia vs Tiongkok (GFP 2019)
Indonesia vs Tiongkok
Total Aset: 221 vs 714
Kapal induk: 0 vs 1
Fregat: 8 vs 52
Kapal perusak: 0 vs 33
Korvet: 24 vs 42
Kapal selam: 5 vs 76
Kapal patroli: 139 vs 192
Mine warfare: 11 vs 33

 

Video: Respons Luhut Soal Kapal Asing Terobos Perairan Natuna


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler