Inilah Perbedaan Flu Singapura dan Cacar Air

Selasa, 21 Juni 2022 – 03:00 WIB
Terdapat perbedaan antara penyakit cacar air dan flu singapura yang terjadi pada anak. Ilustrasi foto: Tarmizi Hamdi/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Gejala cacar air dan flu singapura awalnya hampir serupa.

Namun, ada beberapa perbedaan antara dua penyakit itu. Yakni, penyebab hingga pengobatan yang diperlukan.

BACA JUGA: Perubahan Iklim Bisa Memicu Penyebaran Wabah Seperti Cacar Monyet dan Virus Ensefalitis Jepang

Hal tersebut perlu diketahui agar penanganan dilakukan dengan dapat

Orang sering menganggap cacar air dan flu singapura adalah dua kondisi yang sama.

BACA JUGA: Nama Cacar Monyet Akan Diganti untuk Menghindari Kemungkinan Diskriminasi dan Stigma

Selain memiliki gejala yang hampir serupa, dua penyakit ini kerap menyerang anak-anak.

Namun, bukan berarti orang dewasa tidak bisa mengalaminya.

BACA JUGA: 21 Kasus Cacar Monyet Terkonfirmasi, 1 Pasien Tewas

Cacar air dan flu singapura umumnya dapat sembuh dengan sendirinya.

Dua penyakit ini cepat menular dan bisa menimbulkan komplikasi.

Komplikasi yang dimaksud dapat berupa dehidrasi, infeksi bakteri di kulit, bahkan radang otak.

Agar lebih cermat dalam mengenali dan mengatasinya, inilah perbedaan cacar air dan flu singapura.

Ada perbedaan antara cacar air dan flu singapura sebagaimana dilansir situs Alodokter, yaitu:

1. Penyebabnya               

Cacar air dan flu singapura terjadi karena infeksi virus. Namun, jenis virus dua penyakit ini berbeda.

Cacar air dapat terjadi ketika seseorang terinfeksi virus Varicella-zoster, sedangkan flu singapura infeksi Coxsackievirus A16.

Cara penyebaran kedua virus ini sama, yaitu melalui udara ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, kontak dengan orang yang terinfeksi, atau kontak dengan permukaan dan benda yang telah terkontaminasi virus.

2. Gejalanya

Perbedaan cacar air dan flu Singapura dapat terdeteksi dari gejalanya.

Gejala awal kedua penyakit ini bisa dikatakan mirip, yaitu demam, sakit tenggorokan, sakit perut, muntah, dan diare.

Namun, perbedaannya dapat terlihat dari munculnya ruam.

Ruam dan lepuhan di kulit karena cacar air biasanya berawal dari dada, punggung, dan wajah, kemudian menyebar ke seluruh tubuh.

Sementara itu, ruam akibat flu Singapura kerap disertai lepuhan yang muncul di telapak tangan, telapak kaki, mulut, serta sariawan di mulut atau bintik merah di sekitar bibir.

3. Cara mengobatinya

Tujuan pengobatan untuk cacar air dan flu Singapura sebenarnya sama, yaitu mengurangi gejala yang ditimbulkan.

Dokter biasanya akan memberikan obat antivirus bagi penderita yang berisiko mengalami gejala berat atau komplikasi.

Secara umum, untuk mengurangi gejala akibat cacar air dan flu Singapura, Anda bisa melakukan langkah-langkah berikut ini:

  • Bersihkan diri atau mandi secara rutin agar terhindar dari infeksi bakteri di kulit
  • Keringkan tubuh dengan cara ditepuk-tepuk secara perlahan dan hindari menggosok tubuh dengan handuk
  • Jangan sembarangan menggaruk ruam kulit yang gatal
  • Konsumsi paracetamol untuk mengatasi demam dan meredakan nyeri
  • Gunakan losion dengan kandungan calamine pada ruam kulit yang gatal
  • Tidur yang cukup dan batasi kontak dengan orang lain untuk mencegah penularan
  • Konsumsi air putih untuk meredakan keluhan sakit tenggorokan dan sariawan di mulut, serta mencegah dehidrasi
  • Pada penanganan flu singapura, dokter juga akan menyarankan agar Anda menghindari konsumsi makanan yang memicu iritasi di mulut, seperti makanan pedas atau terlalu panas
  • Penggunaan obat kumur juga dianggap bisa meringankan keluhan sariawan dan sakit tenggorokan

Untuk pencegahan terhadap cacar air, penderita disarankan untuk melakukan vaksinasi cacar air. Sementara itu, vaksin untuk flu Singapura belum ada hingga saat ini.

Mencuci tangan bisa mencegah terkena cacar air dan flu singapura. Selain itu, menutup dengan siku atau tisu saat batuk dan bersin, membersihkan permukaan barang dan mainan secara rutin, serta menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi. Itulah perbedaan cacar air dan flu singapura. (mar2/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler