Inilah Sejumlah Kampung di Nduga yang Kosong setelah Warganya Mengungsi Gegara KKB

Jumat, 26 Januari 2024 – 20:28 WIB
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan. (ANTARA/Evarukdijati)

jpnn.com, JAYAPURA - Sejumlah kampung di Kabupaten Nduga, Papua Tengah dikabarkan kosong lantaran warganya eksodus gegara takut diganggu kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Kabar ini disampaikan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Izak Pangemanan di Jayapura, Jumat (26/1).

BACA JUGA: Kontak Tembak dengan TNI Polri, Satu Anggota KKB Tewas

Dia mengatakan sejumlah kampung atau distrik di Kabupaten Nduga tak berpenghuni setelah ditinggal mengungsi oleh warga.

"Warga takut karena adanya gangguan KKB di kampungnya hingga mereka mengungsi ke Kenyam, Ibu Kota Kabupaten Nduga; ke Timika, Kabupaten Mimika; dan Wamena, Kabupaten Jayawijaya," ujar Pangdam

BACA JUGA: Arya Sinulingga: Jubir 01 Unggah Foto Hoaks Jokowi & Erick Bagikan Sembako di Depan Istana

Dari laporan yang dia terima, kampung atau distrik yang kosong ditinggal warganya mengungsi, di antaranya Kampung Mapenduma, Paro, Yal, Dal, dan Mugi.

Namun, dia memastikan keberadaan warga yang eksodus sudah didata sehingga saat pencoblosan Pemilu 2024, mereka tetap dapat menyalurkan hak pilih di TPS yang ada di lokasi pengungsiannya.

BACA JUGA: Soal Pertemuan Jokowi dan Megawati, TPN: Bakal Terjadi setelah Ganjar Menang

Saat ini wilayah tersebut relatif aman, tetapi prajurit tetap diminta waspada dan bersiaga terhadap kemungkinan adanya gangguan.

"Prajurit dalam melaksanakan tugas harus senantiasa siaga dan waspada serta tidak boleh lengah," ucap Mayjen Izak.

Terkait pembebasan sandera berkebangsaan Selandia Baru yang hingga kini masih ditawan KKB pimpinan Egianus Kogoya, Pangdam mengatakan upaya masih terus dilakukan.

"Upaya pembebasan masih terus dilakukan dengan mengedepankan Pemda Nduga dan berharap dapat segera dibebaskan. Apalagi tanggal 7 Februari nanti tepat setahun Phillip Mehrtens yang berprofesi sebagai pilot Susi Air disandera," ujarnya.(ant/jpnn,com)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler