jpnn.com, BINJAI - Personel polisi dari Polres Binjai mengamankan seorang pria berinisial MP, 52, karena telah membacok suami mantan istrinya.
Kasi Humas Polres Binjai Iptu Junaidi mengatakan kejadian itu bermula pada Jumat (4/2), sekitar pukul 19.30 WIB.
BACA JUGA: Kompol Nanang Soal Pisau Pelaku Pembunuhan Sadis Ibu Guru di Halaman Sekolah, Ternyata
Saat itu, korban berinisial S, 52, pergi bersama istrinya NH yang merupakan mantan istri pelaku untuk mengantar pesanan Kerai ke Kwala Begumit, Kabupaten Langkat dengan mengendarai becak.
Kemudian, korban dan istrinya singgah ke salah satu rumah warga yang tidak jauh dari rumah keduanya.
BACA JUGA: Berbuat Terlarang di Hotel, Perwira Polisi dan Mbak AA Disergap Anak Buah Kombes Eka
Mereka bermaksud untuk memberitahu bahwa mereka akan pergi ke Kwala Begumit.
Tanpa diduga, keduanya berpapasan dengan pelaku. Korban dan istrinya kemudian turun dari atas becak untuk masuk ke rumah yang akan disinggahi mereka.
"Tiba-tiba tersangka mengejar korban dengan membawa sebilah parang," kata Iptu Junaidi, Selasa (8/2).
Istri korban yang melihat pelaku membawa parang kemudian berteriak menyuruh korban lari, tetapi korban malah terjatuh.
Saat itu, pelaku dengan brutal membacok tubuh korban dengan parang.
"Akibatnya, bagian telapak tangan kiri korban terluka, jari jempol dan jari telunjuk, siku lengan kanan, siku lengan kiri juga ikut terbacok," jelas Junaidi.
Setelah melakukan aksinya, pelaku kemudian kabur menaiki mobil Toyota Avanza warna silver. Sementara, korban saat ini masih di rawat di Rumah Sakit Delia, Langkat.
Atas kejadian ini, istri korban lalu membuat laporan ke Polres Binjai. Petugas yang mendapat laporan ini lalu melakukan penyelidikan hingga akhirnya mengamankan pelaku di Aceh Tamiang, Senin (7/2).
Persembunyian pelaku diketahui seusia petugas melakukan pengintaian terhadap istri MP yang akan berangkat menyusulnya ke Aceh Tamiang.
"Setelah mengetahui lokasi pelaku, petugas langsung menggerebek rumah milik E yang merupakan adik pelaku MP, tempat dia bersembunyi," ujat Iptu Junaidi.
Iptu Junaidi menjelaskan pembacokan itu dilatar belakangi karena faktor cemburu. NH dan pelaku diketahui memang sudah resmi bercerai sekitar empat tahun lalu, tetapi pelaku masih terus mengajak NH rujuk.
BACA JUGA: Gerombolan Bermotor Mengamuk, Pagar Masjid di Surabaya Didobrak Sambil Teriak-Teriak
"Pelaku tidak legowo dan tetap masih sering menelpon istri korban mengajak rujuk, tetapi istri korban tidak mau," pungkasnya. (mcr22/jpnn)
Redaktur : Budi
Reporter : Finta Rahyuni